POPULER di kalangan muda-mudi, tren penggunaan gelang memang tak bisa dikesampingkan. Bahkan, ada pula kecenderungan kurang percaya diri jika tak mengenakan aksesori tambahan tersebut.
Nah, gelang yang tak mati dimakan zaman adalah model parachute cord, atau lebih dikenal dengan paracord. Muhammad Mukti, pemuda Kutai Kartanegara menjadi salah satu yang menggeluti bisnis usaha tersebut. Menurut dia, penggunaan gelang sudah jadi penunjang fesyen yang dikenakan. “Kalau saya melihatnya jadi makin pede saja. Seperti menambah gaya berpakaian, jadi makin berwarna gitu,” ujar pria yang juga sebagai owner getnic.id.
Pria yang sudah memulai bisnis gelang sejak akhir 2014 itu menuturkan, gelang berbahan paracord tidak membuat kulit iritasi. “Perawatannya juga tak sulit. Dicuci menggunakan sabun dan sekadar dianginkan. Jangan sampai kena matahari langsung, karena bisa sangat berpengaruh,” sambungnya. Memilih gelang paracord lantaran pengerjaannya yang simpel, dan tak membutuhkan banyak waktu.
Diungkapkan Mukti, hampir seluruh gelang yang dijual di gerainya tingkat cukup mudah. “Wong saya aja mengandalkan YouTube buat belajar. Enggak sulit,” ucapnya. Anda bahkan bisa membuatnya langsung di rumah. Untuk gelang yang sederhana, kurang dari dua menit sudah selesai dikerjakan. Sementara yang tingkat kerumitannya lebih sulit, bisa menghabiskan waktu lima menit.
Penggunaan gelang paracord dan prusik bahkan banyak dikenakan perempuan. “Kalau perempuan biasanya yang lebih banyak warnanya, agar terlihat lucu,” jelas Mukti. Juga memunculkan kesan seorang perempuan yang suka tantangan. Jika dikenakan laki-laki, makin terlihat karismatik. Untuk bahan-bahannya sendiri, paracord harus didatangkan dari Tiongkok, sedangkan prusik dari Pasuruan, Jawa Timur. (dra2/k8)
