Ekspor-Impor Stabil Tahun Depan

- Minggu, 6 Desember 2020 | 13:22 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SURABAYA – Kinerja ekspor akan mulai stabil tahun depan. Pendapat itu disampaikan para eksporter Jawa Timur (Jatim) yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI). Mereka yakin berbagai kendala yang menghambat kinerja ekspor tahun ini akan berkurang pada 2021.

Ketua GPEI Jatim Isdarmawan Asrikan menyatakan bahwa ekspor Januari–September 2020 mencatatkan nilai USD 13,78 miliar (sekitar Rp 194,73 triliun). Pada periode yang sama tahun lalu, pencapaiannya sekitar USD 14,5 miliar (sekitar Rp 204,91 triliun). Kendala terberat tahun ini adalah kondisi pasar dan pengiriman ke negara tujuan ekspor.

”Secara yoy turun 5 persen meski secara month-to-month ada kenaikan,” jelas Isdarmawan kemarin (4/12). Penurunan itu juga dipicu kuntara di Italia, Inggris, Jerman, dan Australia. Normalnya, imbuh dia, kinerja ekspor meningkat pada akhir tahun. Sebab, ada kenaikan kebutuhan saat Natal dan tahun baru.

Kendala lain yang GPEI hadapi, menurut Isdarmawan, adalah banyak pelayaran besar atau mother vessel yang tidak beroperasi optimal selama pandemi Covid-19. Maka, terjadi penumpukan barang di pelabuhan transhipment seperti Singapura, Malaysia, dan Hongkong. ”Bahkan, ada anggota kami yang sulit mendapatkan kontainer kapal untuk mengangkut barangnya. Jadi, kini eksporter juga harus pandai mencari pelayaran,” tuturnya.

Terganggunya distribusi supply and demand tersebut memengaruhi ongkos kapal. Biayanya bisa naik 200–300 persen.  

Selama ini, aktivitas ekspor selalu mengandalkan kapal besar. Contohnya, dari Surabaya diangkut kapal berkapasitas 3.000–5.000 TEUs, kemudian ke pelabuhan transhipment, pindah ke kapal besar. ”Karena pandemi, banyak kapal besar yang tidak aktif,” ungkapnya.

Kendati demikian, Isdarmawan optimistis kondisi tersebut normal sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian. ”Mungkin tahun depan. Harapan kami, semester II sudah kembali meningkat,” tegasnya. (res/c12/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X