Pelabelan rumah warga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) sudah selesai dilakukan Dinas Sosial Kota Mataram. Terhitung sejak 12 November hingga 28 November lalu. Sejauh ini, masih banyak warga kaya ngotot terima bantuan pemerintah ini.
Hamdani Wathoni, Mataram
"Dari hasil rapat evaluasi yang kami laksanakan kemarin sore, ada 131 keluarga penerima manfaat yang digraduasi selama proses labelisasi," ujar Kabid PK dan Linjamsos Dinas Sosial Kota Mataram Leni Oktavia, kemarin (3/12).
Total keluarga penerima PKH Kota Mataram yang menjadi sasaran labelisasi sebanyak 17.359 keluarga. Dari jumlah tersebut yang sudah dilabeli sebanyak 16.483. Sisanya 876 tidak dilabeli.
"Alasannya karena ada yang kos atau ngontrak. Ada juga yang sudah pindah rumah. Ini juga termasuk yang graduasi," lanjut Leni. Program labelisasi yang didanai pokir dewan ini terbilang cukup ampuh membangun kesadaran warga. Mereka yang sudah mampu merasa malu ketika rumahnya dilabeli petugas pendamping PKH. Sehingga, mereka secara sukarela dan terpaksa keluar sebagai penerima PKH atau graduasi. "Tapi ada juga yang tidak mau keluar dan tetap menjadi penerima PKH meskipun dari penilaian kami, KPM tersebut layak keluar," ungkap Leni.
Sehingga ini menjadi catatan Dinas Sosial Kota Mataram. Warga tersebut perlahan akan digraduasi sesuai dengan sistem yang ada. "Jangan sampai warga ini nggak mau graduasi karena terlalu nyaman menerima bantuan. Padahal mereka mampu," terangnya.
Camat Mataram Zarkasy mengapresiasi program labelisasi ini. Program ini menurutnya bisa mendorong kesadaran warga hingga kepala lingkungan yang masih menerima program PKH untuk graduasi.
"Banyak yang keluar dari penerima PKH setelah rumahnya dilabeli karena mereka malu. Makanya kami di Kelurahan sangat mendukung ini," pujinya. Selain untuk mendorong kesadaran warga, labelisasi juga penting untuk mengetahui kondisi ril penerima PKH di lapangan. Sehingga ketika ada program dari pemerintah, tidak lagi ada yang salah sasaran. (*/r3)