PROKAL.CO,
SAMARINDA-Proyek yang dibangun dengan skema kontrak tahun jamak atau multiyears contract (MYC) kerap jadi cara suatu periode pemerintahan untuk menunjukkan eksistensinya. Di periode pertama Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, hingga di tahun ketiganya memimpin, belum ada MYC yang jadi proyek mercusuar.
Infrastruktur seperti Bandara APT Pranoto, Jembatan Mahakam IV, hingga jalan tol Balikpapan-Samarinda yang kini dioperasikan, merupakan program kepala daerah sebelumnya. Sebenarnya, pemprov sudah mengajukan MYC tapi tak disetujui DPRD Kaltim, sehingga tak jadi masuk rancangan APBD 2021. Meski begitu, ada opsi lain untuk meninggalkan warisan pemerintahan, yaitu dengan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang merata.
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman (Unmul) Sonny Sudiar mengatakan, pada dasarnya ada dua jenis pembangunan. Yakni pembangunan SDM dan pembangunan fisik. "Pembangunan fisik itu penting, tapi juga lebih penting pembangunan sumber daya manusia," kata Sonny. Lanjut dia, pembangunan fisik memang penting. Hanya, belum tentu bisa dinikmati seluruh masyarakat Kaltim. Misalnya, pembangunan rumah sakit, yang menikmati kemungkinan masyarakat di Ibu Kota Kaltim.
Pun begitu jalan layang (flyover). Berbeda jika pembangunan SDM. Misalnya, pemberian beasiswa kepada siswa dari SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa, akan berdampak sampai bertahun-tahun ke depan dan bisa mencakup semua penuntut ilmu di Kaltim.
"Bayangkan, generasi SD, SMP, SMA, mahasiswa, bisa mengenang bahwa mereka sangat terbantu langsung dari program Isran-Hadi," sambungnya.
Rancangan pembangunan SDM juga akan mengubah kebiasaan masyarakat. Sehingga, masyarakat Kaltim tidak sekadar siap menerima bantuan dari pemerintah. Tetapi juga siap diberdayakan. Diketahui, Isran-Hadi sudah memiliki program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT). Berbeda dengan program Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) pada era gubernur Awang Faroek Ishak, BKT ini memberi bantuan hingga proses pendidikan selesai. Tahun ini, Pemprov Kaltim mencairkan Rp 162 miliar beasiswa.