Akses Kutim-Berau yang Sempat Terputus, Bikin “Jalan Darurat” biar Bisa Dilintasi

- Kamis, 3 Desember 2020 | 12:35 WIB
Akses warga Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kutai Timur (Kutim), terputus kemarin (2/12). Penyebabnya jalan nasional yang menghubungkan Kutim dengan Berau itu ambles. Diduga karena hujan dengan intensitas tinggi membuat gorong-gorong di bawah jalan tidak dapat menampung debit air. Akhirnya penyangga tidak kuat dan runtuh.
Akses warga Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kutai Timur (Kutim), terputus kemarin (2/12). Penyebabnya jalan nasional yang menghubungkan Kutim dengan Berau itu ambles. Diduga karena hujan dengan intensitas tinggi membuat gorong-gorong di bawah jalan tidak dapat menampung debit air. Akhirnya penyangga tidak kuat dan runtuh.

BALIKPAPAN–Akses warga Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kutai Timur (Kutim), terputus (2/12). Penyebabnya jalan nasional yang menghubungkan Kutim dengan Berau itu ambles. Diduga karena hujan dengan intensitas tinggi membuat gorong-gorong di bawah jalan tidak dapat menampung debit air. Akhirnya penyangga tidak kuat dan runtuh.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim Irhamsyah menjelaskan, jalan nasional berada di bawah kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim.

Dari laporan yang diterimanya, lokasi longsor berada di Desa Miau Baru Sta 35+300. Eksisting longsoran adalah armco (pelat baja untuk pembangunan gorong-gorong) berdiameter 1 meter, akibat gerusan air pada sisi armco dan debit air yang tinggi.

Akan dilakukan penanganan menggunakan box culvert (beton-beton bertulang pracetak berbentuk segi empat) atau precast sebanyak 14 unit. Yang dikirim dari Samarinda. Diperkirakan akan tiba di lokasi Kamis (3/12) dini hari pukul 03.00 Wita.

Peralatan dan material dalam proses mobilisasi sejauh 10 kilometer ke lokasi longsoran. Segera dilakukan pembersihan pada longsoran (aspal) dan menyiapkan material timbunan. “Diusahakan besok (hari ini) sudah bisa dilalui,” katanya saat dikonfirmasi Kaltim Post, kemarin.

Dihubungi terpisah, Kepala BBPJN Kaltim Junaidi mengamini jika pendistribusian material masih dalam proses mobilisasi. Pihaknya mendapatkan informasi runtuhnya jalan di Kutim tersebut, tak lama setelah kejadian. Kejadian sekitar pukul 13.00 Wita.

Setelahnya dilakukan penanganan dengan mendatangkan 14 beton precast atau gorong-gorong dari Samarinda. Untuk menutup jalan yang ambles itu. Ditambah dengan timbunan tanah dari 10 dump truck yang sudah disiapkan di lokasi untuk penimbunan jalan agregat. “Malam ini (kemarin), kami kebut. Supaya bisa lewat dulu,” ucap dia.

Dari pengamatan di lapangan, lebar keseluruhan jalan sekitar 10 meter. Lebar 7 meter yang merupakan konstruksi aspal dengan bahu jalan masing-masing 1,5 meter. Dengan panjang sekitar 14 meter. Yang akan ditutup beton precast sebanyak 14 buah. Tinggi beton tersebut sekitar 1,4 meter dengan lebar 1 meter. “Jadi tinggal diceplokkan. Itu kan sudah ada ‘laki-laki dan perempuannya’ (pasangan gorong-gorong). Tinggal diratakan bawahnya. Dan langsung ditaruh saja,” jelas Junaidi.

Pada jalan yang ambles tersebut, BBPJN Kaltim juga mengupayakan perbaikan secepatnya. Setelah material tiba, pihaknya akan bekerja melakukan perbaikan. Agar kendaraan dapat melintas kembali di jalan tersebut. Mengingat, lokasi runtuhnya jalan itu adalah jalur yang cukup sibuk. Yang berada di wilayah selatan, menghubungkan Kaltara dengan Kaltim. Sekaligus akses dari Kutim ke Berau.

Tahapan pengerjaan nantinya, adalah sisa runtuhan akan dibersihkan terlebih dahulu. Agar aliran air bisa kembali lancar. Kemudian, dilakukan penimbunan di atas gorong-gorong tersebut. Dan beton precast dipasang secara bertahap.

Jika dipasang enam beton precast saja, kendaraan sudah bisa melintas. Tidak menunggu pemasangan 14 beton precast dipasang seluruhnya. “Kalau dilakukan pengecoran lagi akan lama. Bisa berbulan-bulan. Kalau ini, semalam saja mengerjakannya,” kata Junaidi.

Runtuhnya jalan di atas gorong-gorong tersebut, dijelaskannya karena ada satu penyangga yang patah. Karena tidak mampu menahan debit air di gorong-gorong tersebut. Sehingga fondasi penahan terdesak dan akhirnya runtuh.

Berdasarkan pengamatan BBPJN Kaltim, ada beberapa titik lagi gorong-gorong lama yang kondisinya serupa di lokasi tersebut. Maka, BBPJN Kaltim akan memperbaiki, satu demi satu. Agar tidak menunggu runtuh dulu, baru dilakukan perbaikan. “Itu karena aspalnya bagus, jadi enggak kelihatan. Begitu air besar datang, terus gorong-gorongnya banjir. Ada (penyangga) gorong-gorongnya satu yang lepas, maka terikut semua yang lain. Karena air naik,” pungkasnya.

Tadi malam BBPJN Kaltim terpaksa “membuat” jalan darurat. Di mana akses yang ambles tersebut dipasang balok lalu ditimbun tanah. Cara itu dipilih sambil menunggu beton precast tiba di lokasi. “Setelah material datang, baru kami tangani secara permanen. Yang penting lalu lintas lancar dulu. Semoga tidak turun hujan lebat,” tutur dia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X