KIEV– Sebelum matchday kelima Liga Champions (2/11), posisi allenatore Inter Milan Antonio Conte lebih sulit ketimbang entrenador Real Madrid Zinedine Zidane. Ketika Zidane berpeluang meloloskan Real ke fase knockout, Conte belum memberikan kemenangan sehingga Inter menghuni juru kunci grup B.
Tapi, situasinya berbalik setelah hasil berbeda kedua tim kemarin. Real kembali takluk oleh Shakhtar Donetsk. Kali ini Karim Benzema dkk menyerah 0-2 di NSC Olimpiyskiy, Kiev, setelah kalah 2-3 di Estadio Alfredo di Stefano pada matchday pertama (22/10).
Sementara itu, di Borussia-Park, Conte membawa Samir Handanovic dkk mengalahkan tuan rumah Borussia Moenchengladbach 3-2.
Hasil-hasil yang membuat Real dan Inter membutuhkan kemenangan dalam matchday pemungkas (10/12) untuk meraih tiket 16 besar. Real bakal menjamu Gladbach di Estadio Di Stefano, sedangkan Inter menghadapi Shakhtar di Stadio Giuseppe Meazza.
Hanya, tekanan lebih berat dirasakan Zizou –sapaan akrab Zidane– ketimbang The Godfather, julukan Conte. Sebab, kekalahan Real kemarin adalah kali kedua secara beruntun setelah ditundukkan Deportivo Alaves 1-2 di La Liga (29/11). Berbeda dengan Inter yang tampil bagus di Serie A alias menyapu bersih dua laga terakhirnya.
’’Seperti roller coaster,’’ tulis Mundo Deportivo (MD) tentang jabatan Zidane sebelum dan sesudah hasil di Kiev. MD sekaligus melaporkan bahwa mantan pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino dan Raul Gonzalez (Real Madrid Castilla) disiapkan Presiden Real Florentino Perez seandainya Zidane gagal meloloskan Real ke fase knockout Liga Champions untuk kali pertama.
Perjuangan Zidane lumayan berat karena Real juga melakoni laga sulit di La Liga sebelum dan sesudah kontra Gladbach. Masing-masing melawat ke Sevilla (5/12) serta bertarung dalam El Derbi Madrileno versus Atletico Madrid (13/12). ’’Saya tidak berpikir untuk mundur. Apalagi saat kami dalam periode sulit seperti sekarang,’’ kata Zizou kepada Diario AS. (io/c19/dns)
