Keyakinan Konsumen Mulai Pulih

- Kamis, 3 Desember 2020 | 11:18 WIB
Keyakinan masyarakat terhadap perekonomian mulai kembali. Ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan Kaltim mengalami inflasi sebesar 0,37 persen pada November 2020. Ini kabar baik karena Kaltim mengalami deflasi dalam tiga bulan terakhir.
Keyakinan masyarakat terhadap perekonomian mulai kembali. Ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan Kaltim mengalami inflasi sebesar 0,37 persen pada November 2020. Ini kabar baik karena Kaltim mengalami deflasi dalam tiga bulan terakhir.

SAMARINDA- Keyakinan masyarakat terhadap perekonomian mulai kembali. Ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan Kaltim mengalami inflasi sebesar 0,37 persen pada November 2020. Ini kabar baik karena Kaltim mengalami deflasi dalam tiga bulan terakhir. Yakni minus 0,17 persen pada Agustus, berlanjut September minus 0,40 persen, dan Oktober minus 0,18 persen.

Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, inflasi Kaltim sebesar 0,37 persen pada November lalu terjadi karena perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari 103,25 pada Oktober 2020 menjadi 103,63 pada November. Sementara inflasi tahun kalender pada November 2020 sebesar 0,52 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 0,76 persen.

“Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran,” jelasnya Selasa (1/12). Menurutnya, peningkatan terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,93 persen. Diikuti transportasi sebesar 0,83 persen; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,39 persen.

Juga kesehatan sebesar 0,05 persen; rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen; pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen; serta informasi, komunikasi, jasa keuangan, perawatan pribadi, dan jasa lainnya masing-masing sebesar 0,01 persen.

“Sementara itu untuk kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar rumah tangga, pendidikan dan penyediaan makanan dan minuman menunjukkan indeks yang stabil dibanding bulan sebelumnya,” terangnya.

Terpisah, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, inflasi pada November sejalan dengan survei konsumen BI yang mengindikasikan perbaikan keyakinan dengan meningkatnya indeks keyakinan konsumen menjadi 95,92, dari 73,17 pada bulan sebelumnya. “Peningkatan tersebut merupakan transmisi dari peningkatan indeks kondisi ekonomi dan indeks ekspektasi konsumen pada November,” tuturnya.

Tutuk menjelaskan, survei penjualan eceran BI periode Oktober 2020 juga melanjutkan tren perbaikan, dengan naiknya pertumbuhan indeks penjualan riil ke level 59,1 persen year on year (yoy) dari 57,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. “Perbaikan penjualan eceran masih berlanjut pada November 2020 menjadi sebesar 61,5 persen (yoy),” tutupnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X