Selain Mendadak Diusulkan, DPRD Anggap Dua Proyek MYC Tak Mendesak Dibangun

- Selasa, 1 Desember 2020 | 23:43 WIB
Muara Rapak yang sebenarnya sudah sangat layak dibangun flyover.
Muara Rapak yang sebenarnya sudah sangat layak dibangun flyover.

Pemprov dan DPRD Kaltim menyepakati APBD 2021 sebesar Rp 11,6 triliun. Pendapatan sebesar Rp 9,5 triliun, serta belanja sekitar Rp 11 triliunan. Defisit membayangi kas daerah pada tahun depan.

 

SAMARINDASilang pendapat antara pemprov dan DPRD Kaltim terkait proyek kontrak tahun jamak/multiyears contract (MYC) 2021-2023 tamat Senin (30/11). Rancangan APBD Murni 2021 disahkan tanpa menyepakati proyek MYC. Dengan demikian, pembangunan jalan layang (flyover) Muara Rapak di Balikpapan, serta gedung perawatan Pandurata RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda dan fasilitas penunjangnya, batal dibangun tahun depan.

Diwartakan sebelumnya, Pemprov Kaltim mengusulkan dua proyek MYC senilai Rp 495 miliar. Proyek ini memuat pembangunan flyover di Balikpapan senilai Rp 184 miliar. Lalu pembangunan gedung perawatan RSUD AWS senilai Rp 311 miliar. Proyek ini direncanakan dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun. Yaitu 20212023. Hanya saja, usulan proyek MYC diributkan DPRD karena dinilai mendadak. Diusulkan jelang kesepakatan kebijakan umum anggaran (KUA) serta prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) awal November 2020.

 Kemudian, DPRD beralasan dua proyek MYC tadi tidak masuk rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Padahal, seyogianya sebuah proyek prioritas mesti masuk RPJMD. Selain itu, dokumen-dokumen teknis pembangunan yang dibutuhkan juga belum lengkap. Mulai status lahan, analisis mengenai dampak lingkungan, hingga dewan yang khawatir tentang kemampuan fiskal daerah. Mengingat, pandemi juga belum tuntas. Sehingga APBD tahun depan masih diprioritaskan untuk penanganan pandemi.

"Kesepakatannya MYC dianggarkan di APBD Perubahan (2021). Jadi, belum, santai saja," kata Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi kemarin. Menurutnya, selain bisa dipersiapkan di APBD Perubahan 2021, proyek tersebut bisa dimasukkan di APBD Murni 2022. Mengetahui flyover mental di APBD 2021, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku kecewa. Padahal sangat mendesak. Apalagi nanti kalau ada IKN (ibu kota negara),katanya saat ditemui di Balai Kota.

Ketua DPD NasDem Balikpapan ini mengungkapkan, pembangunan flyover terbilang penting. Selain mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas akibat jalan yang curam, jalan layang dapat memperlancar arus kendaraan dari Pelabuhan Semayang di Balikpapan Kota dengan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau di Balikpapan Utara.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud mengatakan, yang menjadi catatan Komisi III, MYC dianggarkan di perubahan 2021 dengan beberapa penyempurnaan.

"Menurut kami, secara etis teknisnya itu belum memenuhi persyaratan. Administrasi tak memenuhi syarat kalau ini dipaksakan. Maka dari itu, kami menyarankan jangan dimasukkan di tahun awal (2021). Kalau sudah memenuhi syarat, bisa masuk di 2022," jelas Hasanuddin. Dia melanjutkan, secara urgensi, menurutnya, masih banyak hal lain yang lebih penting untuk dibiayai di APBD 2021. Karena itu, MYC ditangguhkan terlebih dahulu. Jika semua sudah siap, MYC dimulai.

"Seperti di Muara Rapak, Balikpapan, sudah jarang digunakan ya. Sudah ada alternatif jalan perumahan di Km 1. Jadi belum urgen (pembangunan flyover). Masih ada yang lebih urgen dibanding ini. Seperti jembatan Pulau Balang itu kan pembebasan lahan belum. Banyak yang lebih urgen. Rumah sakit itu (RSUD AWS) kan masih ada yang lebih urgen," kata politikus Golkar daerah pemilihan Kota Balikpapan tersebut. Di sisi lain, sambung dia, MYC tidak ada di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) gubernur Kaltim.

Menurut dia, hal itu bisa jadi tanda tanya besar dan berpotensi menjadi temuan hukum apabila tetap dimasukan di APBD 2021. "Tetapi, bisa dimasukkan di APBD Murni 2022 soalnya MYC enggak bisa di perubahan. Tapi administrasi dari DED (detail engineering design), amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), skema pembayaran dan sumber dana. Soalnya MYC ini kan jumlahnya naik-naik terus, seperti Jembatan Maloy (Kutim), tol, skema harus jelas dan sumber pembiayaan dari mana," jelas Hasanuddin.

Sementara itu, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK menjelaskan, bawa pada dasarnya DPRD tak menolak MYC. Namun, dia mengharapkan semuanya bisa dilakukan secara matang. "Segala sesuatunya harus kita sempurnakan. Di (APBD) perubahan 2021 dia (Pemprov Kaltim) melengkapi," sebutnya. Ditambahkan Makmur, MYC tidak dianggarkan di 2021. Pihaknya tak menolak, karena ini juga untuk kepentingan orang banyak.

"Yang kita dukung itu rumah sakit (RSUD AWS). Rumah sakit itu penting. Juga infrastruktur jalan di Kubar dan Mahulu. Harapan saya, jalan provinsi yang diupayakan dan diutamakan dulu," imbuh Makmur. Selain itu, ditambahkan mantan bupati Berau ini, ke depannya dia berharap Covid-19 tidak berkepanjangan. Sebab, akan memengaruhi kegiatan-kegiatan pembangunan. Termasuk bagaimana mengembangkan sumber daya alam. Sebab, Kaltim masih bergantung pada dana bagi hasil yang berasal dari sumber daya alam.

 "Saya lihat ada upaya peningkatan pendapatan dari Pemprov Kaltim. Seperti pendapatan untuk pelayanan pajak kendaraan bermotor. Harapan saya soal anggaran ini ke depan, tapi paling penting infrastruktur itu. Dari antarkota dan desa ini yang dibutuhkan masyarakat. Ini hajat hidup, yang pertama diminta masyarakat itu jalan, listrik, lalu pendidikan dan kesehatan. Juga optimalkan potensi daerah, seperti kelautan, wisata alam, sejarah, bahari, tradisional. Saya kira kalau digalakkan, Kaltim akan baik," ungkapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X