“Ini betul-betul dipertimbangkan, karena ini menyangkut keselamatan dan kesehatan anak-anak. Jadi, itu yang kami pertimbangkan, kesehatan dan keselamatan anak,” ucapnya.
Secara khusus, ia meminta dinas terkait untuk memantau setiap sekolah yang bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat ketika KBM kembali dilaksanakan. Namun, bagi yang tidak mampu melaksanakan protokol kesehatan, sekolah tersebut tidak bisa melaksanakan KBM tatap muka. “Bila nantinya KBM tatap muka dibuka, harus memedomani protokol kesehatan,” ujarnya
Diakuinya, bahwa kegiatan belajar secara daring di sekolah saat ini belum efektif, sehingga pemkab komitmen pada penegakan dan pendisiplinan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga kegiatan belajar-mengajar serta aktivitas lain kembali normal.
“Kalau memang instruksi Kemendikbud Januari kita harus tatap muka, ya kita lihat juga kondisi kita di Kutai Barat ini memungkinkankah? Sebab, pandemi di Kutai Barat kalau kita lihat dari sisi perkembangan, masih agak naik,” tandasnya. (rud/kri/k16)