PROKAL.CO,
Sempat mengalami penurunan penjualan hingga 90,10 persen pada April lalu, kini kinerja usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) terus mengalami perbaikan.
SAMARINDA – Survei Bank Indonesia (BI) kepada pelaku UMKM dalam lima periode berbeda menunjukkan kondisi UMKM mengalami tren perbaikan penjualan. Namun, masih banyak UMKM Kaltim yang masih terdampak Covid-19 dan perlu insentif segera dalam jumlah yang cukup agar dapat dipercepat pemulihannya.
“Kinerja UMKM harus terus digenjot. Meski bergerak di sektor kecil, tapi UMKM menyerap banyak tenaga kerja yang berpotensi memperbaiki penghasilan masyarakat,” jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono, Minggu (29/11).
Menurutnya, selain mampu menyerap banyak tenaga kerja, UMKM memiliki keberagaman sektor sehingga bisa menjadi kantong-kantong baru dalam berkontribusi terhadap ekonomi. Saat ini, kinerja UMKM terus membaik, meski masih mengalami penurunan. Namun, penurunannya sudah tidak sedalam pada April saat awal pandemi.
Survei tahap awal, pada April tercatat 90,10 persen UMKM mengalami penurunan penjualan. 47,40 persen UMKM melakukan penurunan harga jual, 59,60 persen UMKM mengalami penurunan pasokan bahan baku, 49,20 persen melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan 80,20 persen UMKM mengalami kesulitan melakukan pembayaran cicilan.