PERFORMA Inter Milan musim ini seperti direfleksikan oleh performa Alexis Sanchez. Di Serie A, Alexis tampil lumayan untuk pemain bukan pilihan reguler starting XI dengan mencetak 2 gol dan 3 assist dalam 7 laga.
Tapi, di Liga Champions, tiga kali penampilan striker timnas Cile tersebut tidak menghasilkan gol maupun assist sama sekali. Paceklik gol Alexis di Liga Champions malah berlangsung empat musim terakhir atau dalam 11 laga.
Alexis kali terakhir mencatatkan namanya di papan skor saat membobol gawang Bayern Muenchen pada first leg babak 16 besar di Allianz Arena (16/2/2017). Alexis mencetak satu-satunya gol Arsenal dalam kekalahan 1-5 oleh Bayern.
Seiring Inter kembali berlaga di tanah Jerman, kandang Borussia Moenchengladbach, dini hari nanti (2/12), gairah Alexis mengakhiri paceklik gol kembali tumbuh. ’’Jika mendapatkan kesempatan (bermain) lebih banyak, aku pun akan merasa semakin tajam,’’ ungkap striker berusia 31 tahun itu kepada Sky Italia.
Alexis menegaskan, naluri golnya belum luntur. ’’Sebagai profesional, aku selalu berambisi untuk bermain, bertarung, dan memenangi laga,’’ sambung peraih assist terbanyak di Liga Champions 2015–2016 itu.
Tiga di antara 12 gol yang dikoleksi Alexis di Liga Champions dicetak di tanah Jerman. Dia mengawalinya saat mengenakan jersey FC Barcelona musim 2011–2012. Ketika itu, dia mampu mencatat brace saat Barca menang 3-1 atas Bayer Leverkusen di Bay Arena dalam first leg 16 besar.
’’Kami sedikit tegang saat awal laga melawan Real (Madrid, pada matchday keempat, 26/11, Red) sehingga mereka (Real) bisa bermain nyaman tanpa tekanan. Sekarang kami sudah lebih baik dan harus tetap tenang (menghadapi Gladbach dini hari nanti),’’ harap Alexis. (ren/c19/dns)