Layani Klien MUA hingga Jawa

- Selasa, 1 Desember 2020 | 11:28 WIB
AUTODIDAK: Hijrah ke Samarinda sejak 2014, Anisa atau Icha tak mengira bahwa keterampilannya dalam merias wajah jadi usaha menjanjikan. Dia juga terus mengasah kemampuannya itu.
AUTODIDAK: Hijrah ke Samarinda sejak 2014, Anisa atau Icha tak mengira bahwa keterampilannya dalam merias wajah jadi usaha menjanjikan. Dia juga terus mengasah kemampuannya itu.

Tangan nan terampil dalam merias wajah membawa namanya semakin dikenal, khususnya di kalangan perempuan. Lima tahun menjejaki dunia make-up artist (MUA), Anisa atau yang karib disapa Icha tak henti belajar. Tetap rendah hati jadi salah satu kunci suksesnya.

 

TUTORIAL MUA di platform YouTube saat 2015 lalu memang tidak semasif sekarang. Selain dia aplikasikan pada wajah sendiri, dengan senang hati dia menawarkan diri kepada seorang teman yang saat itu hendak menghadiri undangan pernikahan.

“Ya saya senang untuk make-up dia. Nah, ternyata saat dia ke undangan itu, teman-temannya pada tanya. Dari situ teman mendorong saya untuk buka jasa,” terangnya saat ditemui di galeri Chammy Make Up, Perumahan Bumi Sempaja, Samarinda baru-baru ini.

Diceritakan pada mulanya dia menggunakan nama Iecha Make Over, namun seiring waktu, dia mengubah namanya menjadi Chammy. “Itu terlintas begitu saja, nama saya Icha, nama suami Jimmy. Ya digabungin jadinya,” ujarnya lalu terkekeh.

Pada 2015, dia merasa memang usaha menjadi MUA cukup menjanjikan. Dia lalu mengikuti beberapa kelas atau workshop khusus MUA. Ingin menambah skill dan kemampuan. Dia mengatakan pernah satu waktu dia membawa model dengan pakaian seadanya.

“Peserta lain itu bawa model dan pakai gaun bagus, model saya cuma kaus saja. Kalau ingat itu jadi minder dan lucu,” sebut perempuan kelahiran Surakarta itu. Dia mengatakan, memang perantauan karena ikut pekerjaan suami.

Sebelumnya pernah bekerja di bagian akunting. Hijrah ke Samarinda pada 2014, lalu kemampuan meriasnya dihargai, dia melihat peluang itu. Ada satu titik balik dia semakin yakin kemampuan yang dimiliki saat salah satu hair stylist kenamaan Indonesia melakukan kelas workshop di Samarinda pada 2016 lalu.

“Itu yang biasa menangani rambutnya Krisdayanti, Syahrini. Nah, dia cari MUA, saya dipilihlah dari penyelenggaranya itu, kagetnya lagi ternyata mereka oke dan nama saya sudah cukup dikenal,” bebernya.

Dia ingat benar saat pertama menangani klien. Harga yang dipatok Rp 75–100 ribu. “Waktu itu enggak tahu harus pasang harga berapa. Dari mulut ke mulut tersebar, lalu saya buat Instagram khusus,” sebutnya.

Dia menyebut, keahliannya ada pada pembuatan alis. Diungkapkan, beberapa orang yang dia temui bahkan menyebut bahwa alisnya sulaman. “Padahal tahun itu sulam alis belum tren di sini. Itu murni saya bikin sendiri, sampai ada orang yang minta bikinkan alis ke saya baru dia bawa ke sulam alis,” paparnya.

Seiring tahun, job merias tak hanya di Samarinda. Mulai ke Balikpapan, Bontang, hingga kabupaten lain di Kalimantan Timur. Bahkan beberapa kali hingga luar pulau. Sebut saja Jakarta, Jogjakarta, dan Boyolali.

“Ada calon pengantin yang tanya ke saya, kapan saya kira-kira ke Jawa. Biar dia sesuaikan jadwal cutinya dan bisa dirias sama saya. Terharu, enggak nyangka sampai begini. Saya juga berusaha untuk tetap rendah hati dan perlakukan layaknya saudara ke klien,” pungkasnya. (rdm/ndu/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X