PROKAL.CO,
Di sebuah studio band, kawasan AM Sangaji (eks Belibis), Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, lima anak muda berbakat pencinta musik metal memutuskan bergabung membentuk band. Lahirlah Legend Project di awal Januari lalu.
MASA pagebluk belum tahu kapan selesainya. Namun, tak ingin terjebak tanpa ada kreativitas dan inovasi di tengah pandemi, Legend Project berdiri tegak. Semangat bermusik jadi pelecut Amat (vocal), Putra (gitaris), Ryo (bassist), Riksa (Keyboardist), dan Feby (Drummer) untuk tetap berkarya.
Mengusung aliran metal progresif, dari personel memang penikmat musik metal. Selain dari tingkat kerumitan musiknya yang cukup sulit, aliran itu lebih menantang untuk dimainkan karena membutuhkan kekompakan.
Legend Project kini menatap masa depan bermusik lewat ajang yang digagas CKH Entertainment, yakni Nusantara Virtual Band Competition (NVBC). “Ya fokus ajang itu (NVBC) sama promo single pertama ‘Sang Pemenang’,” ujar Feby saat diwawancara belum lama ini. Ia dan empat rekannya kini sudah masuk 100 besar dari ratusan peserta se-Indonesia. Band beraliran metal progresif itu memang terbilang baru. Namun, konsistensi dan kepercayaan sesama personel, meyakini Legend Project ke depan sama menjadi band yang semakin dikenal publik.
“Kami (Legend Project) itu dari latar belakang band yang beda-beda. Nama Legend sendiri itu diambil dari base camp atau studio kami biasa ngumpul. Karena ngerasa punya misi yang sama, sepakat aja bikin band,” sambung satu-satunya personel perempuan di band tersebut. Lagu Sang Pemenang adalah garapan Putra. Menceritakan semangat untuk menjadi pemenang, dengan yakin pada kemampuan. Menolak ragu jika ingin berhasil untuk mencapai kemenangan. “Diciptakan mengambil dari filosofi harapan dan tekad di Legend Project sendiri, agar setiap perjalanan kariernya nanti, selalu menjadi band yang punya jiwa besar, jiwa pemenang, dan pantang menyerah,” imbuhnya.