Diler Dukung Penggolongan SIM C

- Selasa, 1 Desember 2020 | 11:22 WIB
Pengurusan SIM.
Pengurusan SIM.

SEBAGAI salah satu diler motor dengan pangsa pasar penggemar motor sport dengan kapasitas mesin atau cc tinggi, Kepala Cabang Super Sukses Motor Samarinda Rulianto yang menaungi penjualan Kawasaki, melihat wacana penggolongan SIM C adalah hal baik.

Dia menyebutkan jika memang antusiasme penggemar motor besar khususnya motor sport di Samarinda cukup tinggi. “Walau volumenya di luar sana (Samarinda) sekitar 5 persen. Tapi memang antusiasnya ada, market atau pasarnya ada,” jelas pria yang karib disapa Ruli itu.

“Kawasaki ini sudah jadi barometernya motor sport. Termasuk motor trail-nya. Menanggapi penggolongan SIM C berdasarkan kapasitas mesin, ya saya tentu mendukung. Ini kan kembali ke pengguna motornya ya, pemiliknya ya,” sebut dia.

Tingginya minat terhadap motor dengan kapasitas besar, disebutkan Ruli bisa jadi karena faktor Kota Tepian dengan masyarakatnya yang heterogen. Beragam profesi dan ekonomi. Juga ibu kota provinsi.

“Ya cukup bagus lah. Kondisi ekonomi Samarinda ini cukup stabil. Meski pandemi, namun terus merangkak naik lah di sini (penjualan). Walau belum normal, tapi sudah lumayan naik sejak Juni sampai sekarang, apalagi semenjak launching Ninja 250 4 Silinder itu,” kata dia.

“Bisa jadi gengsi juga kan ya. Kurang lebih sama dengan Balikpapan, karakter-karakternya. Apalagi kontur jalanan juga mendukung,” lanjut Ruli ditemui di tempat kerjanya, Jalan Imam Bonjol Samarinda.

Penggolongan SIM C disebutkan Ruli bukan sebagai halangan. Dia mengatakan bahwa tentu itu sesuai, karena mesin dengan kapasitas besar tentu berbanding lurus dengan bobot mesin. Berimbas pula pada berat kendaraan secara keseluruhan.

“Terkait adrenalin pemakai juga. Nah ketika pakai cc tinggi, loh ternyata enak ini dipakai. Nah jangan sampai kalau tidak ada keterampilan tadi, tidak terbiasa, tentu ada risikonya kan,” bebernya.

Dia juga meyakini bahwa tidak hanya dia saja yang berpendapat demikian. Termasuk diler lain dengan spesifikasi kendaraan roda dua kapasitas tinggi. Sebab tentu keselamatan dan keterampilan berkendara adalah yang utama.

“Tidak sembarangan orang bisa bawa (motor kapasitas besar). Ada jaminan keamanan dan keselamatan juga kan,” ujar Ruli. “Kembali ke pemiliknya, ya memang harus tes ulang lagi untuk dapat SIM yang sesuai kapasitas motor kan. Antri lagi, ujian lagi,” pungkasnya lalu tertawa. (rdm)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X