ANGGOTA Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Kamarur Zaman mengaku bangga lahir di Muara Kaman. Itu tak lain karena Muara Kaman penuh dengan sejarah. “Di sini ada makam orang hebat. Ada makam Syekh Al-Habib Mustan Bin Muhammad Bin Ali Al-Magribi , Muso bin Salim (Pahlawan Nasional Putra Muara Kaman) dan sejarah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri sekitar abad ke 5 masehi,” jelasnya.
Dikatakannya, selain itu masih banyak objek budaya dan produk budaya yang belum terakomodir dalam daftar kekayaan budaya Kutai Kartanegara. Hal lain adalah Museum Lesong Batu Muara Kaman sampai saat ini belum ada SK penetapan dari bupati, begitu juga Museum Kayu Tua Himba yang ada di Waduk Suka Rame, Tenggarong.
“Dimana legalitas dan pengelolaan ini sangat penting karena ini berkaitan dengan anggaran. Jika legalitas jelas kami selaku anggota dewan bisa mengawal dalam segi anggaran ketika rapat anggaran dengan Pemerintah Daerah nantinya,” kata Kamarur Zaman.
Sementara itu Camat Muara Kaman, Surya Agus mengucapkan rasa terima kasih atas terselenggara dialog terkait cagar budaya Kerajaan Mulawarman di Kecamatan Muara kaman. “Kami selaku pimpinan wilayah kecamatan juga merasa senanag dengan kehadiran pimpinan OPD teknis, anggota DPRD Kaltim, anggota Komisi IV DPRD Kukar dan akademisi yang bisa hadir pada FGD. Dengan banyaknya kehadiran pada dialog FGD, ini suatu kehormatan dan kebangaan,” bebernya. (pro)