Belajar dan Bermain Monopoli PPKn

- Selasa, 1 Desember 2020 | 10:39 WIB

Oleh:

Siti Sulistyani, S.Pd

Guru SMK Negeri 6 Samarinda

 

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mencanangkan program baru Merdeka Belajar dengan Esensi kemerdekaan berpikir. Program merdeka belajar didahului oleh para guru, sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi untuk membuat nuansa pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan. Siswa dapat berdiskusi. Jadi tidak hanya mendengarkan guru yang menjelaskan materi.

Media pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Media berfungsi mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar. Media yang tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan dari pembelajaran akan dapat meningkatkan pengalaman belajar, sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar yang menjadi alasan pokok digunakannya media dalam proses pembelajaran.

Media permainan merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Penerapan media pembelajaran permainan ini, guru berperan sebagai fasilitator. Guru memiliki kreativitas yang memadai, sehingga dapat membuat media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Bermain dan belajar ini dibuat untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa dalam melakukan proses pembelajaran, sehingga prestasi belajar pun lebih baik.

Guru berperan sebagai motivator sangat dibutuhkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan. Guru dapat membuat suatu metode agar pembelajaran di kelas tidak membosankan yang membuat siswa senang belajar di dalam kelas. Fenomena yang terjadi pada siswa saat ini, mereka menganggap bahwa kegiatan menyenangkan justru yang dilakukan di luar jam pelajaran.

Hal tersebut karena selama ini mereka merasa terbebani ketika berada di dalam kelas. Apalagi jika harus menghadapi mata pelajaran tertentu yang membosankan (Hamid, 2012:12). Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional, hendaknya mampu membuat siswa memiliki keinginan yang kuat dan semangat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.

Untuk mewujudkannya dapat dilakukan dengan melakukan upaya meningkatkan semangat belajar di sekolah khususnya pembelajaran di dalam kelas. Di antaranya, dengan menerapkan media pembelajaran yang mudah digunakan oleh siswa dan dapat menarik perhatian siswa. Dengan itu, guru harus mampu menciptakan suatu inovasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan dan lebih senang dalam belajar yang membuat mereka akan lebih giat dalam belajar.

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) selama ini materinya terlalu banyak dan luas. Pembelajaran dilakukan kurang menarik dan cenderung membosankan. Metode pembelajaran yang digunakan selama ini cenderung kurang bervariasi dan kurang melibatkan siswa. Siswa umumnya kurang menyenangi mata pelajaran PPKn karena harus banyak menghafal, membaca dan menalar.

Guru pun cenderung belum siap mengajar secara kontekstual, kurang enjoyfull learning (belajar dengan menyenangkan) dan masih berpola “textbook”. Berbagai hal alasan yang disebutkan, maka diperlukan sebuah alternatif media pembelajaran yang dapat mengubah pola pikir yang ada selama ini.

Permainan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran karena mempunyai beberapa kelebihan. Yaitu: (1) permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur dan menarik; (2) Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar; (3) Permainan dapat memberikan umpan balik langsung; (4) Permainan memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata; (5) Permainan memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan dapat diulangi sebanyak yang dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki; (6) Membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikatifnya; (7) Membantu siswa yang sulit belajar dengan metode tradisional; (8) Permainan bersifat luwes, dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan; (9) Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak; (10) Permainan mudah dipahami karena mengingatkan permainan pada masa kecil yang dimodifikasi.

Media pembelajaran yang dapat digunakan seorang guru adalah permainan monopoli. Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti. Setiap pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X