Hoaks Mahathir Kritik Pendidikan Indonesia

- Selasa, 1 Desember 2020 | 10:38 WIB

ENTAH dari mana awalnya, tiba-tiba beredar tulisan singkat tentang pernyataan Mahathir Mohamad yang mengkritik sistem pendidikan di Indonesia. Menurut mantan perdana menteri Malaysia itu, pelajar di Indonesia akan tertinggal di bidang sains karena terlalu mengejar pelajaran agama.

PELAN-PELAN anak-anak sekolah negeri di Indonesia akan tertinggal dalam penguasaan sains. umurnya habis untuk menghafal ayat-ayat dan doa, belajar soal haram, dosa, bidadari, menghitung pahala, mencari dalil, memikirkan akerat. Setelah kalah bersaing lalu memusuhi pemerintah dan mendirikan negara syariah sebagai solusi semuanya (Mahatir Muhammad),” begitu bunyi tulisan yang dilengkapi foto Mahathir sedang berpidato.

Banyak netizen Indonesia yang memercayai informasi itu. Padahal, bentuknya hanya tulisan pendek yang tidak dilengkapi sumber resmi. Contohnya, pemilik akun Facebook Agus Koesnara Sam yang ikut menyebarkan ulang kemarin (22/11). “Trims datuk telah mengingatkan kami,” tulis akun tersebut (bit.do/KritikMahatir).

Memanfaatkan situs padanan gambar, foto perdana menteri ke-4 dan ke-7 Malaysia itu tidak terkait dengan pembicaraan tentang Indonesia. Foto tersebut merupakan hasil jepretan fotografer Reuters Lai Seng Sin di acara konferensi minyak dan gas pada 2019.

“Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara dalam upacara pembukaan Konferensi Minyak & Gas Asia ke-20 di Kuala Lumpur, Malaysia, 24 Juni 2019,” begitu keterangan yang ditulis Lai Seng Sin. Anda dapat melihat versi asli foto itu di bit.do/Konferensi2019.

Penelusuran berita tentang kritik Mahathir terhadap sistem pendidikan di Indonesia juga tidak ditemukan. Yang muncul justru kebijakan pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia itu untuk mengurangi mata pelajaran agama Islam di Malaysia.

Portal berita Jawapos.com pernah memberitakannya pada 24 Desember 2018 dengan judul Mahathir Kurangi Pelajaran Agama Islam di Sekolah, Ini Alasannya. Menurut Mahathir, sekolah-sekolah di Malaysia lebih menekankan mata pelajaran soal Islam. Tidak dengan mata pelajaran lainnya, seperti bahasa Inggris. Untuk itulah, dia merasa perlu melakukan perombakan.

Menurut Mahathir, kebijakan penyeimbangan itu penting dilakukan meski bakal menimbulkan perdebatan. Dia meyakinkan bahwa kebijakan tersebut diambil semata-mata agar anak-anak di Malaysia bisa mendapat kehidupan yang lebih baik. Anda dapat membacanya di bit.do/PelajaranMalaysia(zam/c6/fat/kri/k8)

 

FAKTA:

Saat menjadi Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad pernah mendesain pengurangan mata pelajaran agama Islam di negaranya dengan dasar keseimbangan. Dia tidak pernah mengkritik porsi pendidikan Islam di Indonesia.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X