Psikis Tenang Tunjang Pengobatan

- Senin, 30 November 2020 | 15:03 WIB
Jaya Mualimin
Jaya Mualimin

SAMARINDA - Kecemasan kerap terjadi selama pandemi. Apalagi, bagi mereka yang terkonfirmasi positif. Ketakutan membuat pengobatan berpotensi tidak optimal. Maka dari itu, mensugestikan diri agar tidak cemas jadi cara baik. Maka, isolasi yang paling baik bagi yang positif dengan gejala ringan adalah di rumah sakit karantina khusus Covid-19. 

Hal ini diungkapkan, spesialis Kedokteran Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam (RSJD AHM) dokter Jaya Mualimin.

Ketenangan sangat dibutuhkan bagi para pasien covid-19. Menurut Jaya, lebih baik pasien isolasi di Bapelkes. Sebab di sana, mereka tidak benar-benar sendiri. Masih ada rekan sejawat yang juga positif dan akan saling menguatkan. Di Bapelkes, pasien juga bisa saling bertukar cerita. 

Kalau di rumah,  mungkin masih ada yang negatif malah takut berinteraksi. Belum lagi tertekan stigma tetangga ketika dia di rumah.  Ketika gejala ringan, mereka juga akan lebih baik di RS Karantina.

"Jika di rumah sakit rujukan kan untuk yang berat. Juga bisa tertekan karena dengar suara sirine ambulance pasien positif yang meninggal dunia," jelasnya.

Pasalnya, tak sedikit pasien yang panik ketika terkonfirmasi positif. Bahkan, ada beberapa kasus pasien mengamuk. Jika begini, ketenangan psikis menjadi salah satu hal yang penting.

Jaya pun mengisahkan ada pasien mengaku sakit dan tak bisa tidur selama tiga hari. Apalagi, ada sejawatnya yang meninggal karena covid-19. 

Jaya pun meminta pasiennya, untuk swab, tapi tak dijawab. Kemudian, Jaya memberi resep agar pasien bisa tidur. Pasien pun tidur nyenyak. Hingga beberapa hari kemudian si pasien menelepon bahwa dia sudah bisa masuk kantor. Lalu si pasien jujur bahwa dia memang dites positif Covid-19 dan sudah sembuh serta negatif covid-19.

"Jadi dia memang di awal enggak terus terang. Mungkin kecemasannya itu, dia sudah pokoknya yang penting bisa tidur aja dulu. Dia ketakutan luar biasa hingga tidurnya terganggu. Dia mohon maaf enggak terus terang. Karena di kantor ada yang meninggal dunia, jadi dia tambah ketakutan," pungkasnya. 

Seperti diungkapkan dokter di RS Karantina Bapelkes Samarinda, dokter Vicca.

Tantangannya adalah bagaimana menumbuhkan motivasi kepada pasien agar mereka bisa cepat sembuh.

"Covid-19 ini bergantung dengan psikisnya. Kalau psikis pasien itu turun, maka covid 19nya bisa  makin parah karena sistem imunisasi juga turun," sambung Vicca.

Menumbuhkan motivasi dan semangat itu dianggap Vicca cukup sulit. Maka dari itu, selain obat-obatan medis dan vitamin, pihaknya juga memberikan konsultasi kepada pasien.  Selain mendorong semangat dan motivasi pasien, juga diadakan olahraga bersama. Sehingga, pasien bisa lebih bugar. Mereka pun memiliki grup WhatsApp untuk berbagi kisah ataupun informasi-informasi seputar covid 19.(nyc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X