SAMARINDA–Tidak adanya kegiatan belajar-mengajar (KBM) selama lebih delapan bulan tidak dilakukan di sekolah, hal itu dimanfaatkan KS (49), penjaga sekolah menengah pertama (SMP) 34 Samarinda untuk menjalankan bisnis haramnya.
Tempat yang sejatinya sebagai wadah menimba ilmu disulap menjadi tempat untuk memproduksi pil double L atau pil koplo. Di gudang sekolah, pria yang sudah lima tahun berprofesi wakar itu bisa memproduksi 300 pil koplo dalam sehari. Alat yang digunakan dalam bisnis kotor rumahan itu terbilang tidak banyak. Sekadar menggunakan oven dan tempat pencetak pil.
Sabtu (28/11) lalu, bisnis haram KS akhirnya terkuak. Polisi berpakaian sipil menggerebek. Saat diperiksa, KS mengaku tidak sendiri untuk memproduksi pil koplo. Dilakukan bersama rekannya, PR.
Sembari memperbaiki kopiah yang dikenakannya, KS hanya bisa pasrah menjawab pertanyaan petugas. KS mengatakan, produksi barang haram itu baru berjalan sebulan. Ada dua bahan utama yang dicampurkan dengan obat mag cair. "Alat dan bahannya teman yang pesan dari Jakarta. Semuanya baru datang Oktober," katanya sambil tertunduk. Seluruh produksi, lanjut KS, merupakan ide dari rekannya. Sementara dirinya sebagai pemodal. "Saya kasih Rp 25 juta. Cuma ikut aja," lanjutnya.
Meski produksinya sudah berjalan sebulan, bapak empat anak itu menjelaskan belum ada satu pil yang terjual. Sebab, dia bingung mencari pasaran. "Saya disuruh cetak aja. Enggak tahu ingin jual ke mana," tegasnya.
Terpisah, Kasat Reskoba Polresta Samarinda AKP Andhika Dharma Sena menerangkan, pihaknya sudah mencium bisnis haram itu sejak seminggu terakhir. Saat dibekuk, petugas hanya mendapati KS, sedangkan rekannya kini diburu. "Selesai salat Isya langsung diamankan. Ada dua plastik pil yang sudah jadi. Kami akan dalami lagi keterangan dari pelaku, tetapi dari pengakuannya itu bahan sama alat dari Jakarta," ujarnya.
Seluruh bahan yang diamankan petugas nantinya dibawa ke laboratorium untuk mengetahui kandungannya. Adapun salah satu pelaku yang sedang dicari keberadaannya, diduga merupakan otak dari produksi double L.
"Dua bahan utama yang dicampur itu yang akan diuji ke laboratorium. Kalau rekannya, kami cari tahu lagi perannya dari pelaku yang tertangkap," pungkasnya. (*/dad/dra/k16)