TANJUNG REDEB–Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau Iswahyudi membenarkan satu dokter terpapar Covid-19 setelah melakukan pengobatan massal di Kecamatan Maratua.
Iswahyudi menuturkan, dokter tersebut mengeluhkan tidak enak badan, kemudian melakukan swab test pada Sabtu (28/11), dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Kegiatan tersebut diinisiasi Diskes Samarinda, kemudian membawa sekitar 10 dokter dan staf untuk pengobatan massal. “Kegiatannya sehari aja di sana (Maratua),” ujarnya. Selama kegiatan, tidak ada keluhan. Pihaknya masih melakukan tracing penularan tersebut. Apakah Maratua atau Samarinda. Menurut Iswahyudi, pasien tersebut belum ada keluar Berau. “Hasil tracing saat ini ada 10 orang,” ujarnya.
Untuk kondisi pasien terkonfirmasi tersebut sudah tak ada keluhan, hanya sempat mengalami sesak. “Benar, kami masih mencari sumber penularan. Yang lebih penting siapa saja kontak erat dengan pasien tersebut,” bebernya.
Rata-rata dokter yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan dokter spesialis. Ia meminta masyarakat agar tidak panik. Sebab, seluruh dokter dan staf yang mengikuti kegiatan di Maratua sudah diisolasi. “Sudah semua (diisolasi). Keluhan dari para dokter dan staf hingga saat ini belum ada. Kemungkinan besok (hari ini) akan swab test,” tuturnya.
Disinggung mengenai kemungkinan melakukan swab massal mengingat kasus transmisi lokal cukup meningkat, hal tersebut belum bisa dilakukan. Lantaran anggaran yang cukup besar dan efek domino yang ditimbulkan jika swab massal. “Pasti masyarakat panik. Anggaran kan juga tidak memadai,” katanya.
Iswahyudi menerangkan, swab massal bisa dilakukan jika area penyebaran sudah meluas dalam satu wilayah. Seperti kasus klaster SIS BMO, yang di-swab massal mencapai 350 orang. Untuk kasus yang terjadi saat ini, pihaknya hanya menunggu dan tracing.
“Menunggu dalam artian jika ada laporan langsung turun ke lapangan, dan tracing, cari kontak erat siapa saja. Kan tidak penting siapa yang duluan terpapar, tetapi bisa memutuskan rantai penularan,” pungkasnya. (hmd/dra/k16)