Tak Kenal Maka Tak Kebal Bukan Sekadar Jargon

- Minggu, 29 November 2020 | 19:02 WIB
PAHAMI: Dokter Reisa Broto Asmoro memberikan keterangan pers mengenai cara kerja vaksin di Jakarta, Jumat (27/11).
PAHAMI: Dokter Reisa Broto Asmoro memberikan keterangan pers mengenai cara kerja vaksin di Jakarta, Jumat (27/11).

Vaksin menciptakan sistem kekebalan tubuh secara spesifik atau khusus untuk dapat melawan penyakit tertentu. Vaksin diberikan sebagai upaya pencegahan penyakit.

BANTEN- Kalimat Tak Kenal Maka Tak Kebal sering kita dengar dan banyak kita lihat di berbagai iklan luar ruang belakangan ini. Kalimat ini bukanlah semata-mata jargon terkait program vaksinasi di masa pandemi Covid-19 ini. Kalimat tersebut punya makna dan manfaat yang besar jika diimplementasikan.

“Vaksin diberikan saat kita sehat. Berbeda dengan obat yang diberikan setelah kita sakit. Kita sebenarnya sudah mengenal vaksin sejak lama. Bahkan, sebagian besar dari kita sudah menerima vaksin sejak kita kecil melalui imunisasi dengan cara disuntikkan maupun diteteskan ke dalam mulut ,” ujar dr Reisa Broto Asmoro, juru bicara Satgas Covid-19 dalam keterangan pers yang dilakukan secara virtual di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Jumat (27/11).

Dikatakannya, tubuh memiliki sistem imun yang berfungsi melindungi dari serangan virus atau bakteri- dan vaksin membantu menciptakan sistem kekebalan tubuh secara spesifik untuk melawan penyakit tertentu.

Sistem imun ini membutuhkan pengenalan terhadap jenis-jenis kuman yang bisa menyebabkan penyakit. Sehingga apabila di kemudian hari virus atau bakteri itu masuk ke dalam tubuh maka sudah siap untuk melawan dan akhirnya dapat mencegah timbulnya penyakit tersebut.

“Vaksin berfungsi untuk membuat tubuh kenal lalu menjadi kebal terhadap suatu penyakit. Jadi cara kerja vaksin setelah masuk ke tubuh kita, prinsipnya pun sama. Tubuh langsung mendeteksinya sebagai sebuah ancaman infeksi. Maka tubuh akan membentuk sistem untuk membuat kekebalan tubuh atau antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit tersebut. Tubuh akan mengingat apa yang harus diwaspadai. Sehingga jika ada virus, bakteri atau kuman penyebab penyakit yang masuk dapat dilawan,” jelasnya.

Saat ini, vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan dengan pengujian berlapis dan dipastikan aman untuk digunakan. “Tapi ingat, vaksin bukan solusi total untuk menghilangkan virus. Datangnya vaksin Covid-19 bukan berarti pandemi langsung berakhir. Jadi, tetap terapkan disiplin protocol kesehatan 3M. Lindungi diri dan orang lain,” jelas dr Reisa. (ay/rl/far)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X