Terdampak Covid-19, Masyarakat Disubsidi Gas 3 Kg

- Minggu, 29 November 2020 | 10:51 WIB
SUBSIDI: Penyerahan tabung gas melon dari pemerintah pada masyarakat Kecamatan Muara Wahau.
SUBSIDI: Penyerahan tabung gas melon dari pemerintah pada masyarakat Kecamatan Muara Wahau.

-

SANGATTA - Pandemi Covid 19 membuat sejumlah masyarakat terdampak pada perekonomian. Sulitnya mencari penghasilan karena angka PHK besar-besaran menjadi tantangan. Itu membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Timur (Disperindag Kutim) mensubsidi tabung gas melon dengan harga murah bagi masyarakat terdampak wabah.

Seperti diketahui rata-rata harga tabung gas melon di Sangatta dibandrol Rp 30-33 ribu, di kecamatan lain tergolong mahal. Seperti di Bengalon mencapai Rp 35 ribu, begitu pula di Karangan yang mencapai Rp 40 ribu bahkan di kecamatan terujung yakni Sandaran mencapai Rp 60 ribu satu tabung.

Kadisperindag Kutim, Zaini mengatakan pemakaian tabung gas melon harus tepat sasaran untuk masyarakat membutuhkan. Terlebih saat pandemi seperti ini. Pihaknya kini tengah menyusuri 18 kecamatan di kabupaten itu untuk memasarkan gas bersubsidi murah dengan dibandrol Rp 20.500.

"Harga di kecamatan beragam karena biaya angkut biasanya mahal, apa lagi kecamatan terjauh. Kali ini kami berikan harga rata semua," tandasnya.

Ribuan tabung gas elpiji ini rencananya akan dipasarkan selama dua tahap untuk masyarakat golongan tidak mampu atau memiliki penghasilan di bawah Rp.1,5 juta per bulan.

"Di setiap kecamatan beda-beda kita distribusikan, ada yang 300 sampai 600 tabung," jelas ia.

Hal ini menurutnya merupakan solusi konkret agar dapat menyamaratakan harga elpiji di semua kecamatan. Sehingga juga bisa menekan warga yang tergolong mampu dan rumah makan yang memiliki keuntungan diatas Rp.500 per harinya, supaya tidak lagi menggunakan tabung gas tiga kilogram, pasalnya hal itu menjadi salah satu indikator kelangkaan.

"Kami akan susuri semua kecamatan, sekarang masih berjalan di beberapa daerah, kami bagi tim juga. Alhamdulillah antusiasnya ramai, mereka senang, malah barang sudah habis cuma setengah hari," imbuh Zaini.

Senada, Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Donny Evriady mengatakan seharusnya masyarakat dapat menikmati harga yang benar. Lebih lanjut kata dia, pihaknya telah bekerjasama dengan kecamatan supaya gas melon ini bisa menyentuh masyarakat tidak mampu.

"Kami libatkan kecamatan untuk membagikan pada masyarakat yang memang berhak. Sistemnya tidak seperti pembelian biasanya, penerima subsidi harus menukarkan fotocopy kartu keluarga (KK)," jelasnya.

Setiap satu KK hanya berhak menerima satu tabung. Hal itu akan dilaksanakan selama dua kali subsidi harga. Itu pun menurutnya hanya dibagikan pada warga yang telah didata oleh RT. Lalu Disperindag mengantarkan ke seluruh kecamatan sesuai dengan data yang diajukan camat.

"Kalau cuma bawa KTP tidak bisa. Harus KK, itupun yang sudah didata. Selain membawa surat yang dimaksud, masyarakat pun juga wajib membawa tabung kosong yang akan ditukarkan, " terang dia. (*/la)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X