Aplikasi SSE Banyak Masalah, Barlin: Kami Bersyukur Ini Bisa Ketahuan

- Minggu, 29 November 2020 | 13:21 WIB
PENDIDIKAN: Alimah (berdiri) memantau guru yang tengah sibuk berkoordinasi dengan orangtua murid. Foto lain, Imam Dardiri menunjukkan smartphone-nya yang bermasalah saat menjalankan aplikasi SEE, kemarin.
PENDIDIKAN: Alimah (berdiri) memantau guru yang tengah sibuk berkoordinasi dengan orangtua murid. Foto lain, Imam Dardiri menunjukkan smartphone-nya yang bermasalah saat menjalankan aplikasi SEE, kemarin.

Pelaksanaan ujian penilaian akhir semester (PAS) tingkat SD memasuki hari pertama, kemarin (27/11). Kegiatan menggunakan aplikasi daring Samarinda Smart Edu (SSE) itu menuai banyak masalah. Mulai jaringan yang lelet, soal error, hingga tidak bisa masuk aplikasi.

SAMARINDA–Sejumlah permasalahan dalam aplikasi SSE tersebut terjadi di beberapa sekolah. Baik pada aplikasi yang dipegang guru dan administrator sekolah maupun murid. Staf administrasi SD 021, Kelurahan Karang Anyar, Imam Dardiri menerangkan, pelaksanaan ujian hari pertama ini banyak masalah.

Misalnya soal ujian yang tidak bisa diakses akibat kualitas jaringan buruk. Soal yang sudah dibuka sejak pagi, namun saat dibuka lewat akun murid belum terbuka. Ada juga soal yang tidak tampil utuh (hanya pilihan jawaban saja atau hanya soal saja). Selain itu, akun murid tidak bisa masuk karena dobel akun.

“Hari ini hujan, bisa saja memengaruhi jaringan. Sedangkan untuk akun siswa yang ganda, diduga akibat saat login dan error, orangtua langsung membuat akun baru tanpa koordinasi dengan wali kelas. Padahal, seharusnya ada koordinasi sehingga akun yang lama bisa dihapus secara sistem,” ucapnya, (27/11).

Berbagai gangguan terhadap aplikasi SSE ini sebenarnya sudah diantisipasi sejak jauh hari. Berdasarkan arahan kepala sekolah, para guru sudah diminta mengunggah soal di aplikasi cadang semisal Google Form dan lainnya, dan membuat file pdf. Bahkan, ada juga yang mencetak soal karena beberapa siswa tidak mempunyai smartphone yang proper.

“Kami targetkan untuk selesai hari ini. Keputusan diberikan ke tiap wali kelas, menunggu masuk aplikasi SSE atau langsung beralih ke aplikasi lain,” ucapnya.

Dia berharap, pengelola aplikasi di Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda terus membenahi masalah yang ada. “Jika berjalan normal, aplikasi SSE ini sangat efektif dan efisien menghemat waktu karena score akhir siswa langsung bisa tampil setelah selesai mengerjakan,” tutupnya.

Berbeda dengan kondisi di SD 016 Sungai Keledang, Samarinda Seberang, yang diakui Kepala Sekolah Alimah berjalan dengan lancar. Kepada media, Alimah mengaku tidak ada masalah. Semua siswa dan orangtua yang membantu sudah bisa menyesuaikan dengan aplikasi ini. Bahkan, jaringan pun diakui lancar.

Meski demikian sebagai langkah antisipasi pihaknya juga menyiapkan soal cetak, sehingga bila aplikasi tidak bisa diakses ujian tetap bisa dilakukan. “Sebelumnya kami sudah melakukan rapat bersama guru, untuk membahas berbagai kemungkinan. Termasuk mendata siswa yang tidak punya smartphone. Sejauh ini ada dua orang dan diminta untuk ujian di sekolah menggunakan smartphone milik guru,” singkatnya.

Atas kejadian kemarin, Kabid Pembangunan SD-SMP Disdik Samarinda Barlin H Kesuma menjabarkan ada beberapa faktor penyebab permasalahan. Pertama, sisi sumber daya manusia (SDM) banyak guru atau administrator di tiap sekolah masih canggung, apalagi di tingkat SD banyak guru senior yang masih kaku penguasaan aplikasi.

“Tahun ini, bagi tingkat SD adalah pertama kali, sehingga SDM yang ada masih tahap penyesuaian,” ucapnya.

Permasalahan kedua, soal jaringan juga memengaruhi, apalagi saat hujan. Ada laporan dari SD di area kota malah terganggu, karena jaringan dipakai banyak orang. “Persoalan ini kami juga angkat tangan, di luar kendali kami," ucapnya.

Sedangkan persoalan ketiga dari sisi device yang dimiliki siswa belum mampu menjalankan aplikasi ini. Dan, yang keempat, ada kesalahan dari penginputan kunci jawaban. Diduga guru kurang teliti saat mengunggah soal. “Kami dapat laporan kunci jawaban salah,” ucapnya.

Karena itu, Barlin menegaskan, ke depan sebagai bahan perbaikan akan dilakukan pelatihan penguatan soal dan mengunggah ke SSE. “Ini pembelajaran buat kita. Meski soal bagus, kesalahan penginputan bisa memengaruhi. Kami bersyukur ini bisa ketahuan, sehingga bisa menjadi bahan evaluasi,” tandasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X