BALIKPAPAN – Berdasarkan pengamatan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), masalah utama keberadaan anak jalanan masih terkait dengan kondisi ekonomi keluarga. Mereka beralasan harus turun ke jalanan untuk mencari nafkah karena disuruh orangtua.
Jadi, penting untuk membentuk program yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi keluarga. Kepala DP3AKB Balikpapan Sri Wahjuningsih menuturkan, salah satu contoh kasus yakni anak jalanan yang berjualan klepon dan kerupuk. “Setelah disurvei masalah faktor ekonomi keluarga, orangtua mempekerjakan,” ucapnya.
Dia menyarankan agar ada penguatan ekonomi keluarga menjadi bagian saat proses penertiban anak jalanan. Ini dekat dengan fungsi dan peran Satpol PP. Apalagi setelah Satpol PP kini memiliki program penciptaan tertib sosial berbasis kemitraan (petisi bermitra).
Perempuan yang akrab disapa Yuyun ini menyebutkan, sebaiknya ada intervensi program penanggulangan kemiskinan kepada keluarga. Ini bisa diperankan oleh Dinas Sosial atau forum kemitraan yang sudah terbentuk dalam petisi bermitra. Dia mengatakan, sudah menyampaikan saran tersebut kepada Satpol PP.
Yuyun berharap forum mitra tidak hanya memberi bantuan dalam bentuk dana. Namun, bisa lebih jauh dengan pemberdayaan keluarga. “Saya mendukung ada bantuan dana. Alangkah baiknya bantuan yang sudah ada ini ditambah dengan program pemberdayaan ekonomi keluarga,” tuturnya.
Sehingga nanti ada program yang berkelanjutan. Dia khawatir ketika bantuan dana kepada anak jalanan telah habis, mereka bisa turun ke jalan lagi. Menurut dia, program pemberdayaan ekonomi keluarga lebih berkesinambungan. Hal ini bisa dikaitkan dengan program penanggulangan kemiskinan.
Dia mengatakan, sebelumnya sudah ada program-program dari Dinas Sosial. Namun, bisa lebih baik jika keluarga yang terdata dengan anak jalanan ini dapat intervensi dengan program penanggulangan kemiskinan, sehingga mereka tetap berdaya. Menurut dia, perlu penanganan yang berkelanjutan untuk anak jalanan.
Semua mencegah mereka untuk kembali turun beraksi. Dia mengatakan, anak-anak ada yang merasa senang berada di jalan karena dapat uang lebih untuk jajan. Namun, mereka tentu tidak membayangkan dampak pergaulan di jalanan memiliki bahaya yang besar.
“Bisa menyebabkan mereka terjerumus pada hal lain. Misalnya, narkoba, kekerasan seksual, dan bahaya tertabrak,” tuturnya. Sementara pihaknya akan berperan pada kasus anak jalanan yang tertangkap karena latar belakang pola pengasuhan orangtua. Pihaknya akan mendatangi keluarga-keluarga anak jalanan tersebut. (gel/ms/k16)