PROKAL.CO,
JAKARTA– Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan inspeksi di Bio Farma yang merupakan produsen vaksin Covid-19 dari Sinovac. Sejauh ini, peneliti berhasil mengumpulkan data bulan pertama setelah penyuntikan vaksin yang diuji klinis. Dari sini, ada harapan baik untuk calon vaksin ini.
Peneliti Utama Uji Klinis Tahap 3 vaksin Covid-19 dari Sinovac di Unpad Prof Kusnandi Rusmil menyatakan uji klinis yang dimulai pada 11 Agustus itu telah menyelesaikan penyuntikan kedua 1620 subjek. Tahap selanjutnya, peneliti mengamati pada bulan pertama, ke-3, dan ke-6.
”Sampai saat ini untuk keamanannya, sementara waktu dinyatakan aman,” ungkap Kusnandi (26/11) dalam perskon yang dilaksanakan secara daring. Menurutnya, sejauh ini tidak terjadi hal-hal yang merugikan subjek penelitian. Reaksi yang terjadi, sejauh ini hanya pilek dan pusing yang sembuh dalam dua hari. Jumlah yang mengalami pilek dan pusing tak lebih 20 persen dari seluruh subjek penelitian.
Hasil penelitian ini akan dilaporkan ke BPOM hingga akhir. Dia pun mengharapkan dukungan seluruh pihak untuk menyukseskan uji klinis tahap 3 ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPOM Penny K Lukito menyatakan setiap ijin yang diberikan mempertimbangkan beberapa aspek. Dia mengingatkan bahwa sekarang sedang pandemi maka kebijakan yang digunakan adalah emergency use authorization (EUA). BPOM akan memberikan ijin penggunaan pada vaksin yang dianggap aman. ”Pemerintah sedang memperisapkan tahap-tahap vaksinasi agar vaksinasi bisa berjalan baik termasuk ijin penggunaan dalam saat emergency,” ucap Penny.