BUENOS AIRES– Diego Armando Maradona ternyata meninggalkan wasiat supaya dirinya tetap dikenang secara nyata. Bukan semata dari balik peti mati yang dikubur di pemakaman maupun dalam kenangan melalui video rekaman pertandingan. Melainkan juga keinginan Maradona agar jasadnya diawetkan.
Seperti dilansir Tyc Sports kemarin (27/11), permintaan itu diucapkan Maradona kepada keluarganya beberapa hari sebelum ulang tahun ke-60 pada 30 Oktober lalu. Pengawetan jasad yang diminta Maradona adalah dengan cara dibalsam.
Hanya jurnalis sekaligus teman dekat Maradona, Martin Arevalo, yang mengungkapkannya ke publik. Sebab, hingga tadi malam, belum ada tanggapan resmi dari keluarga mantan pemain Boca Juniors, FC Barcelona, dan SSC Napoli itu. ”Ketika ada wacana (setelah Maradona meninggal nanti, Red) akan didirikan patung, dia menolak. Tidak. Awetkan aku!’’ ucap Arevalo kepada TyC Sports sembari menirukan ucapan mendiang.
Warga Buenos Aires menangisi wafatnya Maradona. (AP: Natacha Pisarenko)
Meninggalnya Maradona memang menyisakan pilu, khususnya di Buenos Aires dan Naples. Sampai kemarin, masih ada ribuan orang yang memperingati kepergiannya. Termasuk di sekitar La Bombonera, kandang Boca di Buenos Aires, maupun di Stadio San Paolo, Naples, sebagai home ground Napoli.
Menurut Arevalo, kuasa hukum Maradona Matias Morla juga mengetahui tentang wasiat tersebut. Bahkan, Morla juga yang mengarahkan agar permintaan itu disahkan di notaris. Hal yang sudah dilakukan Maradona pada 13 Oktober atau 17 hari sebelum hari ulang tahunnya yang ke-60.
Jika wasiatnya terwujud, Si Tangan Tuhan –salah satu julukan Maradona– menjadi orang keempat di negerinya yang jasadnya diawetkan. Sebelumnya adalah Jenderal Jose de Martin, mantan Presiden Argentina Juan Domingo Peron, serta sang istri Eva Peron.
Namun, merealisasikan keinginan Maradona tidak akan mudah. Sebab, peti jenazah Maradona sudah disemayamkan ke pemakaman keluarga di Jardin Bella Vista, Buenos Aires, kemarin. Bersanding dengan peti mati orang tuanya, Diego dan Dalma Salvador Franco.
Maradona dimakamkan dengan diiringi puluhan ribu manusia yang tak henti-hentinya mengelukan nama dan bernyanyi tentangnya. Itu dilakukan mulai dari Istana Kepresidenan Argentina di Casa Rosada hingga Jardin Bella Vista. Meski, prosesi pemakaman maju menjadi pukul 18.00 waktu setempat. Itu dipicu massa yang tidak sabar ingin menyaksikan peti mati Maradona. Aksi pelemparan dan bentrokan dengan petugas keamanan tak bisa dihindari.
Prosesi pemakaman hanya bisa dihadiri orang terdekat Maradona. Seperti dua anak perempuannya, Dalma dan Giannina, serta mantan istri sah satu-satunya, Claudia Villafane. Hadir juga striker Boca Carlos Tevez. Awak media pun hanya bisa meliput melalui drone.
Di sisi lain, pemain Napoli kompak mengenakan jersey bernomor 10 dengan nameset Maradona sebelum kickoff melawan HNK Rijeka dalam Liga Europa di San Paolo kemarin. ”Napoli ingin memenangi Liga Europa demi Maradona,” kata allenatore Napoli Gennaro Gattuso kepada Sky Italia. (io/c17/dns)
