TANJUNG REDEB–Rencana pembangunan turap di Jalan Yos Sudarso terpaksa ditunda. Pasalnya, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 260 miliar. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Berau Agus Wahyudi yang ditemui menuturkan, anggaran tersebut belum tersedia.
Anggaran di 2020 tidak mencukupi, karena terpakai untuk penanganan Covid-19. Terkait ganti rugi lahan milik masyarakat, belum bisa dilakukan, mengingat anggaran belum tersedia. “Sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak di lokasi juga belum bisa dilakukan, karena melanggar prokes,” tuturnya. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp 260 miliar, hingga saat ini belum dianggarkan. Hal itu baru sebatas pagu memorandum of understanding (MoU), atau nota kesepahaman. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan turap sebesar itu. “Belum termasuk ganti rugi lahan bagi warga yang terdampak,” bebernya.
Untuk rencana pembangunan, masih melihat kondisi keuangan di 2021. Pihaknya akan melihat kondisi ekonomi di 2021. Jika memungkinkan, pada 2022 akan dianggarkan dananya. “Yang pasti prioritas pembangunan dengan dana besar yakni rumah sakit tipe B dulu,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau Junaidi menuturkan, panjang turap 860 meter melintasi RT 17, 16 dan 4.
“Untuk pergantian rugi dengan warga belum dilakukan. Kami masih pendataan,” katanya.
Saat ini pihaknya tengah mendata legalitas bangunan dan tanah masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut. “Yang terpenting masalah sosial terselesaikan dulu. Jangan sampai nanti ketika pengerjaan, malah terjadi masalah, akan menghambat pekerjaan,” jelasnya.
Terkait dengan warga tiga RT di kawasan tersebut, rata-rata memiliki sertifikat. Namun, tidak ditinggali. Melainkan dijadikan rumah sewaan. Hal itu yang masih menjadi kendala, selain anggaran belum ada, proses ganti rugi masih tahap pembicaraan dengan pemilik sertifikat. “Persoalan sosial juga tidak bisa diselesaikan sehari dua hari, tidak bisa diprediksi,” katanya.
Di sisi lain, pembangunan turap di tepi Sungai Kelay dipastikan tertunda. “Tunggu anggaran membaik dan membahas persoalan sosial di sana,” pungkasnya. (hmd/dra/k16)