TANA PASER – Daerah sudah diberi peluang oleh pemerintah pusat untuk menggelar sekolah tatap muka tahun depan. Tentu saja hal itu direspons positif oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser. Jika tidak lagi masuk zona merah Covid-19, maka kesempatan itu akan diambil.
Namun untuk memulainya harus berdasarkan persetujuan pihak sekolah dan orangtua murid. Jika tidak, maka tidak akan ada tatap muka. "Intinya, izin yang diberikan Menteri Pendidikan diserahkan kembali kepada kesiapan masing-masing daerah,” terang Kepala Disdikbud Paser Murhariyanto.
Kini pihaknya tengah merancang sistem pembelajaran 2021, dengan opsi tatap muka hanya diisi 50 persen pelajar di setiap pertemuan. Untuk murid kelas 1 sampai 3 SD, hanya 3 jam belajar, sedangkan kelas 4 sampai 6 masimal 4 jam belajar.
Bagi pelajar yang tidak masuk, bisa melakukan pembelajaran daring. "Kantin tidak diizinkan buka dan ekstrakulikuler juga ditiadakan. Pelajar harus membawa makanan sendiri dari rumah," urainya.
Ditambahkan, setiap sekolah juga telah ditunjuk tim gugus tugas Covid-19, sehingga protokol kesehatan bisa terjaga. Saat ini seluruh pelajar di Paser masih melakukan pembelajaran daring. Namun khusus di pedesaan area blank spot, masih ada tatap muka. Dengan tetap mengutamakan jaga jarak di tiap pertemuan. (jib/ind)