BALIKPAPAN – Jelang momen hari pencoblosan pilkada pada 9 Desember. KPU Balikpapan telah menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara. Berlokasi di RT 24 Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan pada Sabtu (21/11). Salah satu tujuan kegiatan untuk memantau penerapan protokol kesehatan saat pilkada nanti.
Bahkan simulasi proses pemungutan dan penghitungan suara dibuat seperti sesungguhnya. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi datang langsung dalam kegiatan tersebut. Dia mengatakan, hal terpenting dalam simulasi adalah penerapan protokol kesehatan untuk mencegah potensi penularan Covid-19.
Sehingga membuat rasa aman bagi masyarakat. Kepastian penerapan protokol kesehatan akan berdampak terhadap tingkat partisipasi pemilih. Menurutnya protokol kesehatan sangat penting, jangan sampai terjadi klaster pilkada menambah kasus Covid-19.
“Karena itu protokol kesehatan menjadi tantangan yang harus dilaksanakan, jangan diabaikan. Petugas TPS juga diharapkan menjaga kondisi menjelang hari H,” ujar ketua Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan. Terlihat pada simulasi, TPS wajib menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Kemudian menyediakan sarung tangan kepada para pemilih dan menerapkan jaga jarak. Sebelum tiba di TPS, pemilih akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Jika warga memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius, maka akan diarahkan di bilik yang terpisah. Sehingga pemilih tetap dapat menyalurkan hak suaranya.
Menurutnya simulasi sudah berjalan baik. Masyarakat diingatkan memakai masker dari rumah, membawa pulpen dan perangkat lainnya pribadi. “Ada sedikit catatan, pembagian sarung tangan agar dilakukan saat di ruang tunggu, tidak di dalam bilik. Karena pemakaiannya memakan waktu,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha menyebutkan, simulasi ini upaya tim penyelenggara baik dari PPK, PPS, dan KPPS untuk meyakinkan masyarakat pilkada siap dan aman berlangsung. Persiapan akan terus dimatangkan. “Kita berharap akan mendapat evaluasi dan pelaksanaan bisa maksimal,” tutupnya. (gel)