DUKA mendalam dirasakan Pardi (53) dan Susi Sugiarty (42) yang kehilangan putra keduanya, Wahyudi Rahmad (14), siswa kelas VIII salah satu SMP di Balikpapan. Sebelum dinyatakan meninggal oleh tim dokter RSUD Beriman pada Rabu (25/11) pagi, almarhum sempat menjalani perawatan sejak Selasa (24/11). Setelah dibawa ke rumah duka Jalan Sulawesi, RT 45, Karang Rejo, Balikpapan Tengah, Wahyudi dimakamkan di TPU Km 0,5 Balikpapan Utara.
Menurut Pardi, pada Selasa pagi anaknya tengah mengikuti ujian semester via online. Pukul 08.00 dan 10.00 Wita. Kesehatan anaknya baik. Tidak ada tanda-tanda aneh. Sekitar pukul 10.30 Wita, anaknya tergeletak tak sadarkan diri. Pardi pun bergegas membawa ke RSUD Beriman.
Setelah perawatan intensif, Pardi mendapat kabar putranya harus menjalani computed tomography (CT) scan yang rencananya dilakukan pada Rabu (25/11). “Dugaan ada gangguan pada bagian saraf. Harusnya dirujuk ke RSKD atau RS Pertamina untuk CT scan. Tapi Allah berkehendak lain,” ucap Pardi sambil meneteskan air mata.
Terpisah, dokter spesialis anak RSUD Beriman dr Rumiris Manullang menjelaskan, saat tiba di RSUD kondisi almarhum tidak sadarkan diri. Penanganannya pun dilakukan sesuai prosedur. “Kami curiga ada sesuatu dengan otaknya. Prosedurnya harus CT scan. Di RSUD tidak ada, dan kita sudah upayakan merujuk,” jelas dr Rumiris.
Ia menambahkan, dari keterangan orangtua almarhum, tiga hari sebelum sakit almarhum jatuh saat wudu. “Nah, keluhan yang dialami pasien ini yang tiba-tiba tidak sadar, ada muntah dan kejang. Kecurigaannya kemungkinan ada pendarahan. Jadi penyebab utamanya belum pasti,” imbuhnya. (aim/ms/k15)