Era Pandemi, Guru Mesti Melek Teknologi

- Kamis, 26 November 2020 | 13:09 WIB
-
-

TAHUN ini dijalani berbeda oleh para guru di seluruh Indonesia atau mungkin dunia. Kegiatan belajar-mengajar tidak lagi dilakukan di dalam ruang kelas. Tetapi kini berganti dalam layar gadget. Upaya transfer ilmu dilakukan hanya dengan perangkat yang ada di genggaman. Kondisi itu cukup mengagetkan, selain urusan tidak semua orang bisa mengakses gadget, tapi juga para guru, ternyata tak semuanya paham teknologi.

Pandemi Covid-19 membuat seluruh pihak harus mengeliminasi tatap muka langsung dalam kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali dunia pendidikan. Mengumpulkan banyak orang dari latar belakang berbeda-beda dalam satu ruangan dianggap terlalu berisiko. Kondisi itu pun menyadarkan bahwa pemerintah dan guru harus segera bergegas, sehingga tidak lagi ketinggalan kereta zaman.

Kepala SMA 17 Samarinda Rozak Fachrudin mengatakan, saat ini tantangan guru adalah berkembang sesuai zaman. Pada era serba-teknologi seperti saat ini, guru harus akrab dengan gadget. “Tantangan guru saat ini dituntut harus bisa menggunakan teknologi dengan baik untuk pembelajaran. Apalagi saat ini pandemi Covid-19,” kata wakil ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kaltim itu.

Di sisi lain, kata dia, tak hanya guru yang harus berubah. Pemerintah pun mesti mengadakan pelatihan kepada semua guru agar mampu melaksanakan proses pembelajaran mengikuti zaman.

Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman (FKIP Unmul) Susilo pun mengamini, bahwa guru harus berkembang sesuai zaman.

“Jadi, kalau guru sekarang tantangannya pembelajaran abad 21. Yang pertama harus melek teknologi. Nah, melek teknologi itu bukan hanya si guru itu mengetahui tentang teknologi, tetapi juga bisa menerapkan teknologi tersebut dalam kegiatan belajar-mengajarnya,” ucap Susilo.

Apalagi dalam konteks pandemi seperti sekarang. Sehingga, ke depan teknologi sangat diperlukan. Lanjut Susilo, di sisi lain guru harus menjadi leader alias pemimpin. “Jadi, guru bisa menjadi pemimpin kelas. Maksudnya, pemimpin itu bisa mendidik, mengarahkan, dan menginspirasi. Jadi, tidak hanya melakukan transfer knowledge,” sambung alumnus Universitas Negeri Malang tersebut.

Selain itu, guru harus memesona, maksudnya adalah guru bisa menjadi inspirasi anak, sehingga, pelajar jadi betah belajar di sekolah.

Selain hal tersebut, tak kalah penting, guru harus memiliki high order thinking skill (HOTS). Semua guru harus mengarah ke sana karena literasi dan numerasi ke depan, menghendaki guru memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sehingga, ketika memberi evaluasi dan pengajaran, juga harus mengandung keterampilan berpikir tinggi.

“Sebab, anak yang diajar sekarang, tidak tahu sepuluh tahun ke depan pekerjaannya seperti apa. Bisa saja, pekerjaan mereka, yang tidak terdeteksi saat ini. Jadi, tidak bisa dibekali dengan hal-hal yang terlalu teknis. Sebab, hal yang kita ajar sekarang, bisa saja tidak ada di lima atau sepuluh tahun ke depan,” paparnya.

Diakui, Kaltim saat ini, di wilayah perkotaan banyak sekolah mulai mengarah ke pembelajaran berbasis teknologi. Namun, lagi-lagi tak semua bisa menerapkannya, baik pelajar maupun tenaga pengajar.

Sementara dari data yang diperoleh Kaltim Post di Data Pokok Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mencatat jumlah guru di provinsi ini sebanyak 45.616 orang. Kutai Kartanegara menjadi daerah dengan tenaga pengajar terbanyak. Yakni memiliki 9.288 guru. Lalu disusul Samarinda dengan 8.952 guru. Mahakam Ulu jadi daerah dengan guru paling sedikit, yakni 814 orang. (nyc/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X