Menteri Jokowi Pertama Terjaring OTT

- Kamis, 26 November 2020 | 13:07 WIB
Edhy Prabowo.
Edhy Prabowo.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat kejutan. Kemarin (25/11) dini hari, komisi antirasuah itu menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

 

JAKARTA–Aksi KPK itu menjadikan Edhy Prabowo sebagai menteri pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT). Tangkap tangan KPK terhadap Edhy dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta. Dia diduga menerima suap ekspor benih lobster.

Selain itu, turut diamankan belasan pihak lain yang terdiri dari istri Edhy, Iis Rosita Dewi, jajaran pegawai dan pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta pihak swasta yang diduga sebagai pihak penyuap.

Dalam operasi kedap itu, tim KPK turut mengamankan barang bukti berupa kartu debit ATM. Kendati demikian, lembaga antirasuah belum mau menyebut berapa jumlah nominal uang dalam ATM tersebut. “Saat ini masih diinventarisir oleh tim,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri, kemarin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos, jumlah nominal uang dalam ATM tersebut total sekitar Rp 9 miliar. Uang tersebut diduga didapat dari berbagai perusahaan yang akan mendapatkan “jatah” ekspor benih lobster.

Fikri menyatakan, tangkap tangan terhadap Edhy dipimpin penyidik senior KPK Novel Baswedan selaku Kepala Satuan Tugas (Kastgas).

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menuturkan, penangkapan terhadap Edhy diduga berkaitan korupsi ekspor benih lobster atau benur. “Benar KPK melakukan OTT terhadap Edhy, terkait ekspor benur,” ucapnya.

Sebelum ditangkap, Edhy diketahui melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS). Dia mengunjungi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University di Honolulu, Hawaii, untuk kerja sama budi daya udang.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Agung Tri Prasetyo menuturkan, politikus Gerindra itu bertolak menuju AS pada 17 November. “Tiba di Los Angeles untuk transit menjalani swab test sebagai syarat wajib masuk Hawaii,” kata Agung.

Pada Sabtu (21/11), Edhy bersama Konsul Jenderal RI Los Angeles Saud Purwanto Krisnawan menyaksikan penandatanganan letter of intent di kantor Oceanic Institute, Waimanalo, Hawaii. Kerja sama itu mencakup transfer teknologi dan pengetahuan yang terkait dengan produksi induk udang unggul.

Menutup kunjungan kerjanya, Senin lalu (23/11), pria asal Muara Enim itu menyapa 201 nelayan Indonesia yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera AS di Honolulu. Hingga akhirnya Edhy mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pukul 23.18 WIB, Selasa (24/11). Dia pulang ke Indonesia menumpang pesawat maskapai All Nippon Airways (ANA) dan sempat transit di Bandara Narita, Jepang.

Sekretaris Jenderal KKP Komjen Antam Novambar menyatakan masih menunggu informasi dari KPK. Pihaknya menghargai proses hukum yang sedang berjalan. “Kami masih menunggu informasi resmi dari pihak KPK mengenai kondisi yang sedang terjadi,” kata Antam.

Dia melanjutkan, KKP tentu akan mengikuti prosedur terkait pendampingan hukum atas kasus operasi tangkap tangan (OTT) Edhy. Dia meminta masyarakat tidak berspekulasi dengan proses hukum yang sedang berjalan. “Mari kita menunggu informasi resminya. Biar penegak hukum bekerja secara profesional,” ucapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X