PROKAL.CO,
BALIKPAPAN- Cita-cita membangun pariwisata di Bumi Etam masih dimiliki Pemprov Kaltim. Sektor tersebut diharapkan menjadi sumber ekonomi di masa depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Aswin menyatakan pariwisata dapat menjadi sektor baru sebagai sumber perekonomian di Kaltim. “Namun, ada beberapa tantangan yang membutuhkan kerja keras untuk mewujudkannya,” ujarnya, Selasa (24/11).
Aswin menyebutkan, dari daftar 10 kawasan pariwisata prioritas nasional, tidak ada destinasi pariwisata Kaltim yang masuk, termasuk Pulau Derawan. Agar ke depan, Kaltim bisa menjadi salah satu daerah pariwisata yang mendapat perhatian pusat, perlu didukung dengan pengembangan destinasi dan pemasaran pariwisata Kaltim.
Apalagi Kaltim memiliki jumlah objek wisata yang banyak, namun sampai saat ini destinasi wisata di Kaltim masih belum dapat bersaing dengan destinasi wisata di luar daerah. “Perlu adanya inovasi pengemasan yang beragam dan unik sehingga minat wisatawan dapat beralih ke Kaltim,” tuturnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait objek daya tarik wisata pada 2018, jumlah usaha/perusahaan objek daya tarik wisata komersial dan kepemilikan sertifikasi usaha pariwisata di Kaltim hanya sekitar 23 usaha/perusahaan, di mana 9 di antaranya tidak memiliki sertifikasi usaha. Jika dibandingkan Bali, dari 337 usaha/perusahaan daya tarik wisata komersial yang tercatat di Bali terdapat 128 usaha/perusahaan yang telah memiliki sertifikasi.
Terdapat indikasi, bahwa sektor informal di sektor pariwisata memiliki porsi cukup besar dan masih dinilai cukup sulit untuk merekam setiap perkembangan pariwisata yang terjadi. Selanjutnya, infrastruktur sebagai pendukung sektor pariwisata di Kaltim membutuhkan biaya pembangunan yang tidak sedikit karena wilayah yang sangat luas dan sebaran antar-objek wisata yang saling berjauhan.