TERHENTINYA kompetisi sepak bola Tanah Air berimbas pasa pendapatan para pemain klub Indonesia. Selama ini mereka mengandalkan gaji dari klub sebagai pendapatan utama. Namun saat ini mereka hanya menerima gaji sebanyak 10-25 persen dari total gaji bulanan mereka.
Walhasil para pemain dituntut putar otak untuk menambah pemasukan. Jika hanya mengandalkan gaji dari tim, bisa dipastikan dapur tidak akan ngebul. Hal itu yang saat ini dilakukan oleh pemain Mitra Kukar Hermansyah Mukhlis.
Pemain yang akrab disapa Manca itu mencoba peruntungan lewat usaha kedai kopi di Desa Loa Tebu, Tenggarong, Kukar. Usaha tersebut mulai dirintis beberapa bulan lalu saat kompetisi kerap ditunda.
“Sekarang fokus bisnis kedai kopi kecil-kecilan. Meskipun hasilnya tidak besar tapi lumayan untuk pemasukan setiap harinya,” beber Manca.
Selain kopi, di kedai tersebut juga menjual ayam goreng. Manca mengakui saat ini dirinya tidak boleh pasrah dengan pandemi covid-19. “Ambil hikmah saja. Dengan adanya pandemi ini saya punya waktu banyak untuk keluarga,” imbuh dia.
Di masa pandemi ini, Manca menyadari sistem jual-beli di kedai harus menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu dia sudah menyiapkan tempat untuk cuci tangan plus sabun. Ditambah lagi dengan menyediakan hand sanitizer di dalam kedai.
“Semua disiapkan agar saling menjaga,” pungkasnya. (don)