BALIKPAPAN - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) dituntut bekerja lebih keras untuk memenuhi target penerimaan pajak tahun ini. Sebab hingga 19 November lalu, penerimaan pajak mereka masih Rp 14,32 triliun atau setara dengan 77,7 persen dari target sebesar Rp 18,43 triliun.
Kepala Kantor DJP Kaltimra Samon Jaya mengatakan, meski belum memenuhi target namun realisasi ini di atas rata-rata nasional yang mencapai Rp 888,22 triliun dari target Rp 1.198,83 triliun atau 74,09 persen. “Kami tetap memberi apresiasi kepada seluruh wajib pajak yang tetap konsisten melakukan pembayaran dan pelaporan pajak dalam masa pandemi Covid-19,” ujarnya, Senin (23/11).
Dia mengungkapkan, penurunan penerimaan ini disebabkan kondisi ekonomi yang merosot. “Penerimaan perpajakan mengalami tekanan terutama dari pajak yang memang banyak usaha yang tertekan karena pandemi Covid-19," sambungnya.
Pungutan pajak dari beberapa potensi pajak yang pihaknya dalami diharapkan bisa memberi kontribusi. “Masyarakat Kaltim dan Kaltara masih minim kesadaran pajaknya. Salah satunya dari pajak walet, sampai saat ini masih banyak yang belum melaporkan,” tuturnya.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan hubungan Masyarakat DJP Kaltimra Sihaboedin menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada di wilayah ini. Berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) Kaltim hingga kuartal III 2020, sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif antara lain sektor pertanian sebesar 4,17 persen, informasi & komunikasi sebesar 8,27 persen, dan jasa kesehatan sebesar 14,7 persen. (aji/ndu/k15)
