Vaksin Efektif Cegah Penyakit Menular

- Selasa, 24 November 2020 | 11:16 WIB
TAMBAH ILMU: Spesialis penyakit dalam/vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe (kanan) bersama dr Twindy Rarasati (kiri) yang juga merupakan penyintas Covid-19 menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema “Vaksin sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan” didampingi moderator Tasya Syarif, di Jakarta, Senin (23/11).
TAMBAH ILMU: Spesialis penyakit dalam/vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe (kanan) bersama dr Twindy Rarasati (kiri) yang juga merupakan penyintas Covid-19 menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema “Vaksin sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan” didampingi moderator Tasya Syarif, di Jakarta, Senin (23/11).

-

JAKARTA–Di kalangan masyarakat, masih ada sebagian yang belum mengerti pentingnya vaksin untuk mencegah penyakit menular. Hal itu membuat perlunya sosialisasi perihal vaksin dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Kemampuan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu seperti Covid-19, membuatnya menjadi alat yang paling efektif untuk mencegah penularan.

Dalam Dialog Produktif bertema “Vaksin sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan yang diselenggarkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11), dr Dirga Sakti Rambe, vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam menjelaskan. “Setiap vaksin punya efektivitas yang berbeda-beda. Vaksin pun tidak akan mendapat izin apabila efektivitasnya rendah. Untuk vaksin Covid-19, WHO menetapkan efektivitas minimal mencapai 50 persen. Kita harapkan vaksin yang ada nanti efektivitasnya lebih tinggi dari angka yang ditetapkan WHO,” jelasnya.

Vaksin sebagai alat intervensi kesehatan masyarakat pada saat pandemi memang sangat dibutuhkan. Selain penyakit ini berbahaya bagi kesehatan, gejala terinfeksi Covid-19 bisa sangat minim sehingga pasien tidak menyadari telah terinfeksi. Inilah yang mengakibatkan banyaknya pasien Covid-19 yang terlambat ditangani, atau justru mendapat penanganan saat gejala dan kondisi yang memburuk.

“Banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari Covid-19. Karena itu, selalu aware dengan apapun yang dirasakan oleh tubuh kita. Jangan sampai merasa sehat karena tidak demam. Padahal, ada gejala terinfeksi Covid-19 di luar demam,” ujar dr Twindy Rarasati, dokter yang sekaligus penyintas Covid-19.

Dokter Dirga menyatakan, keliru apabila ada anggapan vaksin itu tidak ada gunanya. Karena vaksin sifatnya melatih sistem kekebalan tubuh agar mampu memproduksi antibodi. Dan satu lagi vaksin punya keunggulan yang tidak dimiliki upaya pencegahan yang lain. Yaitu, vaksin memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik. Sebab itu, banyak dokter dan ahli yang menyatakan vaksin efektif sebagai alat mencegah penularan Covid-19. Selain tentunya terus disiplin menerapkan 3M.

Informasi yang benar terkait protokol kesehatan dan vaksin perlu untuk masyarakat perbarui secara berkesinambungan. “Pada waktu saya terpapar di awal April kemarin, protokol kesehatan tidak sebaik saat ini. Masyarakat saat itu juga belum sepenuhnya memahami penyakit ini seperti saat ini. Protokol Kesehatan dan tanggung jawab diri yang tinggi tetap harus kita lakukan untuk bisa keluar dari pandemi ini. Perbarui ilmu dan informasi ini terus-menerus, karena dinamikanya cepat, apalagi nanti saat vaksin sudah ditemukan,” terang dr Twindy.

“Sebagai dokter yang menangani pasien Covid-19 sejak Maret, saya melihat Covid-19 ini penyakit yang luar biasa sekali. Selain penyakit ini memang baru dengan penularan yang cepat sekali, memburuknya kondisi pasien pada beberapa kasus kadang juga cepat sekali. Jadi tidak benar apabila Covid-19 ini bisa kita remehkan,” tambah dr Dirga.

Vaksin Covid-19 menjadi harapan untuk upaya menekan penyebaran virus ini. Masyarakat diminta untuk yakin, bahwa vaksin yang disiapkan aman dan efektif karena harus terlebih dahulu mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), setelah sebelumnya melalui berbagai proses penelitian yang panjang termasuk tahapan uji klinik yang memastikan keamanan dan keefektifannya.

“Kalau sudah ada izin (pemakaiannya), tidak usah ragu lagi. Apabila izinnya ada dan pemerintah meminta kita vaksinasi, segera kita kerjakan bersama. Sejauh ini dari hasil uji klinik terkait keamanan, tidak ada catatan efek samping yang serius mengenai keamanan vaksin ini,” ujar dr Dirga.

Informasi yang benar dan berasal dari narasumber tepercaya di bidang kesehatan sangat perlu disampaikan kepada publik. Hal itu mencegah masyarakat terjebak kabar hoaks yang menyesatkan.

“Saya yakin untuk vaksin, semua aspek sudah dipertimbangkan. Tapi bukan berarti dengan adanya vaksin, kita menggantungkan semuanya kepada vaksin. Tetap harus ada protokol kesehatan dan melindungi diri sendiri yang adalah tanggung jawab kita. Saring dan jadilah kritis dalam setiap pemberitaan jangan sampai termakan hoaks,” tutup dr Twindy. (pen/ssw/ms/k8)

 

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X