TANA PASER–Indikator Kerawanan Pemilu (IKP) di Paser masuk kategori tinggi. Dari 261 kabupaten/kota se-Tanah Air yang menggelar pilkada serentak 9 Desember nanti, Paser berada di posisi 35 dengan kategori rawan level 5. Bahkan, data Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP) Polri pada 2019 lalu, dari 34 provinsi di Indonesia, Kaltim secara keseluruhan masuk kategori sangat rawan.
Meski begitu, berkaca pada pelaksanaan Pilkada Paser 2015 lalu, tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi, mencapai 74,35 persen. Lebih tinggi dibandingkan Balikpapan dan Samarinda pada periode yang sama.
"Untuk pilkada tahun ini, partisipasi pemilih ditargetkan 77 persen,” terang Kasubbid Politik Dalam Negeri Badan Kesbangpol Paser Achmad Hartono, saat rapat koordinasi kesiapan pilkada serentak bersama penyelenggara dan seluruh stakeholder. Sebagai gambaran, pada Pilgub 2018 tingkat partisipasi cukup rendah, 54 persen. Namun di pilpres naik jadi 82 persen.
Sementara itu, Ketua KPU Paser Abdul Qayyim Rasyid menjelaskan, agenda terdekat KPU ialah segera melantik kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang jumlahnya sekitar 5 ribu, yang bertugas di 644 tempat pemungutan suara (TPS). Dari jumlah itu, semua juga harus menjalani rapid test sesuai standar protokol kesehatan.
Jika ada yang reaktif, harus dilanjutkan swab test. Untuk penganggaran alat tesnya, semua diserahkan ke Satgas Covid-19 Paser. "Begitu juga untuk pengadaan semua logistik KPU. Semua dilelang oleh KPU provinsi dan pusat. Kami tinggal terima barang," terang Qayyim. (jib/ind/k8)