PROKAL.CO,
Kini marak kafe atau tempat nongkrong yang menyediakan kopi sebagai salah satu menunya. Namun, Andi M Gamal Ganesha kurang tertarik. Dia justru melihat peluang sebagai penyuplai biji kopi. Menjadi jembatan dari produk hulu hingga hilir olahan kopi.
KECINTAAN Andi pada kopi dimulai pada 2016. Saat masih menjadi mahasiswa di Bandung, dia bersama beberapa kawan hunting foto hingga daerah perkebunan. “Jadi waktu foto-foto, petani di sana suruh coba (merasakan) buah itu. Persis seperti cherry, nah ketika saya makan manis, tapi ada bijinya di dalam. Baru saya tahu itu biji kopi,” ungkapnya.
Diakui hanya hobi. Dia mengikuti pelatihan hingga magang sebagai barista di salah satu kafe. Delapan bulan dia habiskan untuk mengenal semua tentang kopi, termasuk cara pembuatannya. Mulai manual brewing hingga gunakan mesin.
Tak puas, dia ikut pelatihan roaster kopi hingga Jakarta. Semakin mendalami dunia kopi. Lalu pada medio 2018, orangtuanya meminta untuk segera pulang ke Samarinda. Setelah menuntaskan kuliah, ada jeda dua bulan sebelum akhirnya kembali ke tanah kelahiran. Andi memanfaatkannya untuk berburu petani kopi. Sebab, dia mulai berpikir bahwa roastery di Samarinda saat itu masih hitungan jari. Dia menilai, bisnis tersebut bakal jadi peluang besar.
Beberapa petani di Bandung dia sambangi. Kopi Jawa Tengah, Bali, Flores dia cari. Rekomendasi beberapa teman dan keluarga, dia pun mendapat biji kopi dari Sumatra dan Sulawesi.