Dorong Kelurahan Lain Masuk Zona Kuning

- Senin, 23 November 2020 | 21:55 WIB
Muhaimin
Muhaimin

-

BALIKPAPAN – Keberhasilan Balikpapan memasuki zona oranye membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berencana melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah. Khususnya di dua kelurahan yang tercatat memiliki kasus Covid-19 terendah yakni Kelurahan Teritip dan Kelurahan Kariangau. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mengatakan, pihaknya masih melakukan persiapan belajar tatap muka. Salah satunya dengan simulasi. Mengingat sesuai pedoman, belajar tatap muka di sekolah hanya bisa berlangsung di wilayah zona hijau dan zona kuning.

Sementara berdasarkan analisis Satgas Penanganan Covid-19 Pusat, Balikpapan masih masuk di zona oranye. “Kami melakukan persiapan dengan melakukan simulasi belajar tatap muka di wilayah kelurahan yang memiliki kasus rendah atau sudah kuning,” sebutnya.

Muhaimin menjelaskan, tujuan lain dari simulasi belajar tatap muka sekaligus untuk memotivasi kelurahan lainnya. Terutama menekan kasus Covid-19 di wilayah masing-masing. Sehingga berdampak dengan dibukanya kegiatan pembelajaran di sekolah yang ada di kelurahan tersebut. 

“Jika ada kelurahan lain ingin agar sekolah di wilayahnya kembali aktif, maka masyarakat ayo bersama-sama menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya. Bagaimana masyarakat berupaya maksimal mencegah penularan Covid-19 agar anak-anak bisa kembali bersekolah. 

Dia menuturkan, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi telah meminta kepada Disdikbud dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan untuk memperhatikan berbagai hal sebelum simulasi. Misalnya menyarankan peserta simulasi lebih prioritas bagi mereka yang tinggal di dalam kelurahan tersebut.

Sehingga pihaknya akan mencoba belajar tatap muka dengan siswa yang berada di satu kelurahan tersebut. “Artinya ada dua pola, siswa dalam kelurahan karena zona kuning bisa simulasi dengan standar protokol kesehatan. Tapi di luar zona itu, sisanya bisa dengan belajar daring,” bebernya.

Tak kalah penting sebelum simulasi tatap muka, DKK diminta melakukan rapid test terlebih dahulu. Berlaku bagi guru, tenaga kependidikan, dan siswa. “Jadi kami akan beri data dulu ke DKK, nanti DKK yg tentukan kegiatan rapid di puskesmas atau petugas yang datang ke sekolah,” ungkapnya.

Apabila hasil rapid test aman, maka tak ada halangan melakukan simulasi belajar tatap muka. Dia meminta semua orang bersabar menunggu tahapan persiapan hingga bukti rapid test aman. “Kita memang tidak bisa serta merta dan terburu-buru karena ini menyangkut kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (gel) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X