Memerangi Covid-19 dengan Buah Mangrove di Desa Muara Adang 

- Senin, 23 November 2020 | 21:41 WIB
Proses pembuatan sirup mangrove di desa Muara Adang
Proses pembuatan sirup mangrove di desa Muara Adang

Dari teluk yang ada di selatan wilayah Kalimantan Timur ini, sebuah desa memanfaatkan kearifan lokalnya untuk memerangi Covid-19. Tak perlu jauh-jauh cari vitamin, karena semua ada di sekitar desa ini.

 

Nofiyatul Chalimah - Paser

 

-

Salah satu cara menghadapi Covid-19 adalah dengan menjaga imunitas tubuh. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi menjadi cara untuk memerangi Covid-19. Mengambil makanan dari alam sekitar, jadi cara masyarakat desa Muara Adang memerangi pandemi. Sekaligus, menambah nilai ekonomi. Mereka mengonsumsi makanan laut yang kaya akan protein, juga mengonsumsi buah dari pepohonan mangrove yang diolah jadi minuman sehat menyegarkan.

Di desa ini, ibu-ibu memberdayakan diri dengan menghasilkan sirup mangrove. Sebuah olahan segar dari buah mangrove yang banyak tumbuh di desa mereka.

Ketua PKK Desa Muara Adang Kustaniah mengatakan, dahulu buah mangrove yang berbentuk bulat dan bercitarasa masam ini, kerap dikonsumsi langsung dengan sambal segar, atau dirujak.

"Hingga kami tercetus ide membuat sirup mangrove," terangnya.

Alasannya agar meningkatkan nilai ekonomi buah itu, ketimbang berceceran tak dikonsumsi. Satu kilogram buah mangrove bisa menghasilkan 11 botol sirup. Cara membuat sirup mangrove pun cukup mudah. Pertama buah mangrove tersebut harus dikupas dan dibersihkan, kemudian potong-potong buah. Setelah itu buah mangrove direbus, lalu disaring untuk diambil sari-sarinya. Setelah itu sari buah mangrove dicampur kan dengan air gula yang telah direbus. Warna sirup mangrove yang merah kecoklatan pun mulai tampak ketika dua bahan itu disatukan. 

Buah mangrove ini disebut kaya akan vitamin C. Nah, vitamin C ini berperan penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Maka dari itu warga desa ini pun selalu bugar ketika mesti mencari nafkah dari Teluk Adang.

Tetapi tidak hanya buah mangrove. Desa ini juga dikenal sebagai penghasil ikan bandeng. Mereka tidak hanya menjual ikan bandeng langsung, tetapi juga mengolahnya agar ikan bandeng mudah dikonsumsi masyarakat. Aneka penganan diolah, yang jadi unggulan adalah kerupuk ikan bandeng Muara Adang.  Mengonsumsi ikan bandeng pun menjadi hal yang tak asing bagi masyarakat. Untuk diketahui, ikan bandeng kaya akan vitamin dan protein yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Kepala Desa Muara Adang Kurniansyah pun kini masih terus berjuang agar tutupan hutan mangrove mereka terjaga dan bisa bertambah.

"Sebab, banyak manfaat untuk desa kami," kata dia.

Sejak 2018 desanya melakukan upaya silvofishery atau tambak ramah lingkungan. Jadi area tambak dipadukan dengan mangrove. Ada sekitar 95 hektare tambak yang sudah menerapkan hal ini. Keberadaan mangrove di sekitar tambak juga diyakini berdampak baik kepada ikan bandeng dan udang yang ada di tambak. Sebab, membuat komoditas hewani itu jadi lebih sehat. Jika alamnya sehat, maka warganya pun juga bisa jadi sehat.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X