Buyarkan Skenario Final Ideal

- Senin, 23 November 2020 | 12:08 WIB
Rafael Nadal
Rafael Nadal

LONDON– Ranking kedua dunia Rafael Nadal mendambakan gelar pertamanya dari ATP Finals tahun ini. Sementara itu, ranking pertama dunia Novak Djokovic mengincar trofi keenamnya. Koleksi itu akan membuat Nadal sejajar dengan Roger Federer sebagai pengumpul gelar terbanyak ATP Finals sepanjang sejarah.

Apalagi, tahun ini pergelaran di O2 Arena juga lebih spesial. Sebab, edisi kali ini menjadi gelaran terakhir ATP Finals di London. Mulai tahun depan ajang akhir tahun ini pindah ke Turin, Italia.

Dengan semua alasan di atas, partai final antara Djokovic kontra dunia Nadal dianggap yang paling ideal. Itu juga akan mewujudkan pertemuan kali ke-57 antara keduanya.

Namun, impian final ideal tersebut berantakan. Dua petenis muda Dominic Thiem dan Daniil Medvedev membuyarkan seluruh skenario itu. Thiem dan Medvedev sama-sama sukses menyingkirkan dua petenis terbaik dunia tersebut di semifinal.

Djokovic tumbang di tangan Thiem dengan skor 5-7, 7-6(10), 6-7(5) dalam tempo tiga jam. Sementara itu, Nadal bertekuk lutut di hadapan Medvedev 6-3, 6-7(4), 3-6. Hasil tersebut sekaligus menjadi kemenangan pertama Medvedev atas Nadal dalam empat kali pertemuan di berbagai ajang.

”Dia seperti menjatuhkan begitu saja bolanya. Tapi, semuanya masuk. Apa yang bisa aku lakukan jika sudah seperti itu,” ucap Djokovic dilansir Reuters.

Petenis Serbia tersebut memang kalah dengan cara dramatis. Dia sudah unggul 4-0 pada tie break set penentuan alias set ketiga. Namun, Thiem ternyata sama sekali belum menyerah. Petenis asal Austria itu membuat lima poin berturut-turut hingga akhirnya menutup partai tersebut dengan kemenangan. ”Apa yang dia lakukan saat dalam kedudukan 0-4 benar-benar seperti tidak nyata,” keluh Djokovic.

Kekalahan Nadal atas Medvedev juga tragis. Petenis 34 tahun itu sempat berada selangkah lagi dengan kemenangan. Dia mencapai posisi served for the match dalam kedudukan 5-4 di set kedua.

Namun, Medvedev bangkit. Dia mencuri set tersebut, lantas bablas mencuri lagi set penentu untuk mengamankan tiket final. ”Pada posisi tertinggal 4-5 di set kedua, aku mencoba mengubah sedikit gaya permainan. Dan ternyata itu berjalan dengan sangat baik,” ucap Medvedev.

Sebaliknya, Nadal merasa kecewa. Namun, dia tak mau mencari alasan. Termasuk ketika ditanya apakah ada faktor kelelahan atas kekalahan di semifinal. ”Aku hanya sedang bermain sangat buruk. Itu saja,” ucap pemilik 20 gelar grand slam tersebut.

Hasil itu membuat Medvedev belum tersentuh kekalahan di ATP Finals tahun ini. Siapa pun yang akan menjadi juara ATP Finals tahun ini, dia akan mendapatkan gelar perdananya di ajang tersebut. Itu juga akan membuat ATP Finals selalu mendapatkan juara baru dalam lima tahun terakhir. (irr/c12/bas)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB

Alcaraz Mundur dari Barcelona Open

Senin, 15 April 2024 | 11:10 WIB
X