Eropa Segera Cabut Hukuman Boeing 737 Max

- Senin, 23 November 2020 | 11:48 WIB
Deretan pesawat Boeing 737 Max yang digrounded. Tahun depan Eropa siap memberikan izin terbang pada Boeing 737 Max. (Reuters)
Deretan pesawat Boeing 737 Max yang digrounded. Tahun depan Eropa siap memberikan izin terbang pada Boeing 737 Max. (Reuters)

PARIS– Boeing mendapatkan kabar baik tahun ini. European Union Aviation Safety Agency (EASA) menyatakan siap memberikan izin terbang pada Boeing 737 Max tahun depan.

Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan tes keselamatan terhadap pesawat 737 Max versi terbaru. Hasilnya, pesawat itu disimpulkan memenuhi semua standar keamanan. Termasuk untuk 27 anggota Uni Eropa dan 4 negara lain yang diwakili lembaga tersebut. ”Kali ini kami melakukan tes sendiri secara menyeluruh. Keputusan resmi mungkin turun pada Januari nanti,” ungkapnya.

Ky menjelaskan, waktu bagi 92 pesawat yang kini di-grounded bergantung kepada maskapai masing-masing. Sebab, setiap maskapai harus melatih lagi pilot mereka dan meng-upgrade pesawat sesuai dengan mandat EASA.

Konfirmasi EASA atas keamanan Boeing sangat penting. Meski, Federal Aviation Administration (FAA) mencabut hukuman Boeing sejak 18 November. Versi lembaga pengawas penerbangan AS tersebut, maskapai sudah bisa menerbangkan 737 Max per 29 Desember nanti.

Kredibilitas FAA menurun akibat kasus 737 Max. Banyak yang merasa FAA turut andil dalam dua kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines yang menewaskan 346 jiwa. Sebab, FAA-lah yang mengawasi standar keamanan Boeing. ”Sudah jelas bahwa ada sesuatu yang salah (dengan FAA, Red) dan hubungan mereka dengan Boeing. Namun, itu bukan urusan saya,” kata Ky.

Selama ini otoritas penerbangan wilayah dan negara lain hanya percaya dan meratifikasi izin FAA. Namun, kini banyak negara yang justru menunggu konfirmasi EASA.

Tiongkok merupakan salah satu negara yang masih ragu. Civil Aviation Administration of China (CAAC) belum menetapkan jadwal untuk mencabut hukuman 737 Max. ”Hasil penyelidikan di Indonesia dan Ethiopia harus jelas serta perbaikan sistem harus terbukti efektif,” tegasnya.

Bahkan, maskapai AS tidak begitu antusias. Mereka tidak ingin memaksa penumpang yang takut menaiki pesawat tersebut. Dewan Direktur American Airlines siap mengakomodasi penumpang yang menolak naik pesawat tersebut. ”Penumpang bisa dengan mudah mengenali 737 Max. Kami akan menyediakan solusi jika mereka tak mau menaiki pesawat tersebut,” tulis perusahaan tersebut menurut Simple Flying. (bil/c14/bay)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X