Penuhi Target Produksi Migas

- Senin, 23 November 2020 | 11:10 WIB
Kinerja hulu migas Kaltim sepanjang tahun ini masih cukup memuaskan. Walau produksi minyak dan gas berada di bawah realisasi tahun lalu, namun mampu melewati target yang ditetapkan pemerintah.
Kinerja hulu migas Kaltim sepanjang tahun ini masih cukup memuaskan. Walau produksi minyak dan gas berada di bawah realisasi tahun lalu, namun mampu melewati target yang ditetapkan pemerintah.

BALIKPAPAN- Kinerja hulu migas Kaltim sepanjang tahun ini masih cukup memuaskan. Walau produksi minyak dan gas berada di bawah realisasi tahun lalu, namun mampu melewati target yang ditetapkan pemerintah.

"Produksi siap jual (lifting) minyak dan kondensat sepanjang Januari-Oktober 2020 rata-rata sebesar 82.711 barel per hari (bph). Jumlah itu lebih rendah dibandingkan periode Januari-Desember 2019 sebesar 91.420 bph," ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) Syarifudin.

Kendati demikian, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2020 yang sebesar 78.947 bph, capaian di wilayah Kalsul di atas 100 persen, atau tepatnya 105 persen. Adapun kontribusi wilayah kerja di wilayah Kalsul berkontribusi sebesar 12 persen dari lifting minyak nasional yang sebesar 704.522 bph.

"Target lifting minyak dalam APBNP 2020 secara nasional sebesar 705 ribu bph," jelasnya. Sedangkan untuk lifting gas di wilayah Kalsul sebesar 1.702 juta standar kaki kubik (mmscfd), lebih rendah dari periode Januari-Oktober 2019 yang mencapai 1.864 mmscfd.

"Kalau dibandingkan dengan target APBNP yang sebesar 1.597 mmscfd, maka capaiannya di atas 100 persen. Untuk lifting gas Kalsul atas target APBN 2020 sebesar 106,5 persen," ulasnya.

Ia melanjutkan, target lifting gas dalam APBNP 2020 sebesar 5.556 mmscfd. Sedangkan realisasi nasional hingga Oktober sebesar 5.464 mmscfd. Kontribusi wilayah kerja Kalsul sebesar 31 persen dari realisasi lifting gas nasional.

"Penurunan produksi di wilayah Kalsul dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Karena bersinggungan langsung dengan industri hulu migas. Yaitu pergerakan manusia, material dan pergerakan peralatan," tutupnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X