Catatan statistik permainan tak berpihak kepada Tottenham Hotspurs. Di atas kertas, mereka kalah segalanya dari Manchester City. Namun—kecuali skor, bola tak bisa ditakar dengan angka.
PADA duel diTottenham Hotspurs Stadium, London, dini hari Wita, armada besutan Jose Mourinho hanya mencatatkan 33 persen penguasaan bola. Selain itu, hanya dua tembakan tepat sasaran dari empat upaya yang mereka arahkan ke gawang Ederson Moraes. Bandingkan dengan jumlah gempuran City, yang lima kali menembak tepat sasaran dari 22 upaya.
Namun, siapa mengira dua tembakan itu saja sudah cukup untuk membenamkan perlawanan The Cityzens. Dua tembakan itu menjadi gol. Pertama oleh Son Heung-min pada menit kelima. Kemudian gol kedua oleh Giovani Lo Celso pada menit ke-65. Spesialnya, gol Lo Celso tercipta dalam 35 detik kehadirannya di lapangan, setelah menggantikan Tanguy Ndombele.
Performa tersebut kemudian mendapat pujian dari para pakar bola. Pandit Sky Sports Jamie Redknapp mengatakan, Mou telah menunjukkan performa masterclass pada pertandingan tersebut. Menurut dia, Mou telah menunjukkan karakter permainan klasik yang membuatnya layak dijuluki The Special One.
“Dalam beberapa tahun, Spurs memiliki komposisi tim yang hebat. Pemain hebat, permainan cantik, tetapi belum berhasil memenangkan apapun,” ucap Redknapp, dilansir dari Daily Mail. Namun, dia melihat peluang meraih trofi pertama itu terbuka setelah menyaksikan kemenangan The Lilywhites.
“Saya tidak yakin Jose Mourinho bisa melakukannya (meraih trofi). Tetapi dia membuat para pemain bekerja keras. Sulit dipercaya melihat betapa kerasnya Harry Kane dan Son Heung-min bekerja tanpa bola. Permainan tanpa bola itu adalah masterclass dari Jose dan timnya,” ucap mantan pemain Liverpool dan Tottenham Hotspurs tersebut.
Pendapat serupa juga diutarakan Gary Neville. Meski mengakui penampilan memukau Hotspurs pada pertandingan tersebut, dia kukuh pada pendapatnya yang meragukan Harry Kane dkk bisa angkat trofi pada akhir musim. “Tapi kepercayaan diri mereka semakin meningkat dan ini adalah penampilan yang sangat bagus.”
Mendapat pujian setinggi langit, Mou merendah. Menurutnya, publik tidak boleh berekspektasi terlalu tinggi atas performa timnya. “Kami tidak bertarung untuk gelar. Kami hanya berjuang untuk memenangkan setiap pertandingan. Jadi, kami juga harus siap dengan kekalahan atau hasil imbang,” jelas pelatih berkebangsaan Portugal itu.
Ya, meski Kane tidak mencetak gol, pergerakan tanpa bolanya disebut membuat celah besar di pertahanan Manchester Biru. Dia beberapa kali berhasil menarik Ruben Dias Atau Aymeric Laporte untuk meninggalkan posnya demi membuka celah Son berkreasi. Belum lagi, dia yang menjadi kreator atas gol Lo Celso. “Sentuhan demi sentuhan indah dari Kane. Ini adalah penampilan klasik Jose. Brilian untuk Spurs, mimpi buruk untuk City,” tegas Neville.
Sementara itu, untuk City, kekalahan itu bak déjà vu. Pasalnya, di tempat yang sama, musim lalu, mereka juga kalah dengan skor serupa. Kala itu bahkan mereka tampil lebih “gila” dengan mencatatkan 41 tembakan.
City bukan satu-satunya aral yang harus dilalui Spurs bila ingin menjadi pesaing papan atas. Pasalnya, setelah ini, mereka akan menghadapi Chelsea yang juga tampil sama primanya. Beberapa jam sebelum kemenangan Spurs, The Blues juga mengamankan kemenangan 2-0 atas Newcastle United. Keduanya akan bersua di Stamford Bridge, London, pada Senin (30/11) dini hari Wita. (ndy2/k16)
