Ingin Tunjukkan Karya, Tak Ingin Dipandang Sebelah Mata

- Senin, 23 November 2020 | 09:11 WIB
Feny Trisya
Feny Trisya

Cukup sulit untuk bergerak sebagai perempuan, bahkan di zaman modern seperti saat ini. Perempuan kebanyakan masih dinilai dari parasnya, masih jarang dinilai dari kemampuannya. Terlebih jika tinggal di tempat yang cukup jauh dari pusat kota.

 

MENJADIKAN perempuan sedikit terbatas untuk berekspresi, karena ekspresi tersebut sering kali diartikan sebagai sesuatu yang sifatnya "erotis". Itu yang dirasakan Feny Trisya, solois asal Samarinda.

Dalam kegiatan apapun yang dilakukannya, Icha, sapaan akrabnya, sering mendapat komentar tentang wajahnya yang ayu, bukan tentang apa yang sedang dikerjakannya. "Kadang bikin kesel waktu aku lagi posting latihan nyanyi di stories, eh malah di-reply yang arahnya mesum,” ungkapnya. Hal itu yang kemudian memantapkan dirinya untuk menjadi seorang solois. Icha berharap, karya-karyanya dapat mengubah stigma buruk tentang perempuan dan yang dihasilkan perempuan masa kini.

Langkah Trisya sebagai solois diawali dengan merilis single berjudul "Goodbye" pada 30 Oktober lalu. Goodbye menceritakan tentang seorang perempuan yang memutuskan untuk mengakhiri sebuah hubungan. Dalam lagunya, Trisya menekankan para perempuan untuk berani mengambil keputusan, salah satunya mengakhiri hubungan yang toxic. "Penting sih menurut aku, sebagai perempuan harus bisa menentukan kapan waktunya berhenti berharap pada seseorang. Dengan begitu, bisa lebih fokus untuk berkarya dan bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini," sambungnya.

Lagu Goodbye dikemas dalam bentuk elektronik pop. Saat mendengarnya, kalian akan merasakan suasana dark dan chill yang dihasilkan kombinasi syntitizer, drum elektronik, bass, string, serta progresi chord. “Harapan aku sih saat mendengar lagu ini teman–teman akan mereasa lebih relax dan berani,” ujar dara kelahiran asli Samarinda itu.

Dalam pembuatan single Goodbye, Icha bekerja sama dengan WIDI studio. Kerja sama itu bisa terjadi karena, terang dia, WIDI memiliki visi serta mental yang sama. Visi WIDI adalah membentuk industri yang sehat bagi musisi, khususnya secara psikis. "Ya aku kerja bareng WIDI karena lebih fokus untuk menunjukkan sisi musikalku ketimbang penampilan," sebutnya.

Selain itu, kerja sama itu dirasa perlu bagi Trisya karena banyaknya hal yang belum diketahui. Contohnya saat tahap recording, Trisya dibantu seorang music director dari WIDI, Andrianta. Andrianta merupakan lulusan Institut Musik Daya Indonesia, Jakarta. Selain music director, Icha juga dibantu perihal mixing dan mastering tim dari WIDI, Elmo Ramadhan. “Jujur aku baru banget di indsutri musik, dan dengan join di WIDI, gue bisa ketemu tim yang supportbanget, mulai music director sampe videographer,” jelasnya.

Single Goodbye secara resmi akan dirilis dalam bentuk video klip di berbagai platform digital seperti YouTube, Apple Music, Joox, dan Spotify. (dra/k16)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X