Akses ke IKN dan antarwilayah penunjangnya memang jadi sorotan. Mulai Tol Balikpapan-Samarinda, Jembatan Pulau Balang, hingga penantian groundbreaking Tol Samarinda-Bontang.
Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengatakan, untuk Jembatan Pulau Balang, saat ini masih berproses. Meskipun pembangunan fisik jembatan ini sudah hampir rampung, masih terhalang masalah pembebasan lahan. "Kemarin kita minta kabupaten kota tetapkan penlok (penetapan lokasi). Anggarannya kita minta ke pusat. Kalau bisa minta ke pusat, kita minta dulu," kata Hadi.
Di sisi lain, Kabag Pemerintahan Biro Pemerintahan, Perbatasan, dan Otonomi Daerah (PPOD) Pemprov Kaltim Imanuddin, awal November lalu, menjelaskan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Timur tentang pendelegasian tim persiapan dan penetapan lokasi, dilaksanakan oleh wali kota Balikpapan.
"Tahun ini penetapan lokasi selesai oleh Kota Balikpapan. Karena ada proses verifikasi data kepemilikan lahan," sebutnya. Selain verifikasi itu, ada sosialisasi dan konsultasi publik. Selanjutnya penetapan lokasi. Kemudian pembebasan dan pembayaran ganti kerugian atas lahan. Hingga, pembangunan diharapkan mulai triwulan IV 2021 hingga 2022.
Sementara, soal Tol Balikpapan-Samarinda di seksi I dan V yang belum tuntas, Hadi Mulyadi berharap segera kelar. "Kami berharap akhir tahun ini pembangunan tersebut bisa kelar," kata Hadi.
Hal senada diungkapkan juga sebelumnya oleh Gubernur Kaltim Isran Noor. Dia menyebut, tol bakal selesai tahun ini. "Sudah selesai, tinggal pembenahan. Mungkin November atau Desember bakal selesai dan bisa digunakan," terang Isran.
Tidak hanya Tol Balsam, Jalan Tol Samarinda-Bontang disebut Isran juga terus berprogres. Dijelaskannya, saat ini terkait pembangunan tol masih menunggu penugasan presiden.
"Urusan itu kan presiden, mungkin melalui Kementerian Pekerjaan Umum menunjuk siapa kontraktor. Ada empat perusahaan rencana yang bakal diberi tugas, semua BUMN. Kecuali ada yang ikut menawar dari investor swasta," imbuhnya.
Tidak hanya urusan menuju IKN dan kota-kota besar, proyek peningkatan jalan ke Mahakam Ulu saat ini masih diteruskan. Seperti yang diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Mahakam Ulu Gede Yusa belum lama ini. "Ada peningkatan jalan dari Tering ke Kubar langsung. Sekarang masih tanah," kata Gede.
Dalam desain sebelumnya, dari Tering sampai Ujoh Bilang akan dibangun lima jembatan. Termasuk jembatan untuk Sungai Ratah. Diharapkan akhir tahun ini bisa diselesaikan. Akses jalan perbatasan ini jadi prioritas pemerintah provinsi.
Proyek pembangunan jalan dan jembatan dari Tering sampai Ujoh Bilang ini akan diselesaikan sampai akhir 2020. Kemudian dilanjutkan tahun depan. Sebab, program prioritas gubernur untuk mempermudah akses jalur darat bagi masyarakat.
Mengingat, seperti yang diketahui, akses ke Mahakam Ulu selama ini mengandalkan transportasi sungai, sehingga berisiko bagi penggunanya. Belum lagi akses sangat bergantung pasang dan surut air.
Pembangunan jalan perbatasan sepanjang 280 km meliputi Desa Ujoh Bilang di Kecamatan Long Bagun-Kecamatan Long Pahangai-Kecamatan Long Apari di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), merupakan satu di antara empat proyek strategis nasional dari Kaltim yang dibiayai APBN. (pro)