Penulis; M Ridhuan, Rikip Agustani, Nofiyatul Chalimah
Pembenahan akses menuju ibu kota negara yang baru jadi perhatian. Yang tetap dikebut meski dihambat pandemi. Namun, akses menuju perbatasan Bumi Etam pun tak boleh terlupakan.
PEMINDAHAN ibu kota negara (IKN) ke Kaltim memang ditunda. Namun, sejumlah proyek tetap berlanjut. Salah satunya peningkatan jalan menuju pusat ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU).
Pandemi yang jadi alasan penundaan tampaknya tidak memutus usaha pemerintah memuluskan akses darat. Yang bakal digunakan untuk mengirim logistik dan material pembangunan IKN.
Rabu (18/11) lalu, awak Kaltim Post kembali menyusuri jalan menuju IKN. Melalui Jalan Soekarno-Hatta, simpang Km 38 kawasan Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara (Kukar). Menuju Semoi, Sepaku.
Jalan yang dua bulan lalu terakhir kali dilewati media ini kondisinya kini semakin baik. Memang di awal perjalanan dari simpang Km 38 sejumlah lubang yang memakan hampir satu badan jalan masih ditemui. Namun, kondisinya sudah ditangani.
Selebihnya, jalan sudah mulus. Aroma aspal pun masih terhirup. Beberapa bagian ditangani dengan cor beton. Di kawasan Semoi 2, pekerja dan alat berat masih tampak menyelesaikan badan jalan. Membuat kendaraan yang melintas harus bergantian di beberapa titik.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Junaidi yang ditemui Jumat (20/11) menjelaskan, proyek ini memang sebagai bentuk kesiapan pemindahan IKN. Dengan rencana pertama meningkatkan akses jalan dari Km 38 menuju simpang Pelabuhan ITCI (lihat grafis; Peta Preservasi Ruas Menuju IKN).
“Totalnya 53 kilometer kalau dari arah Samboja, Kukar. Insyaallah akhir 2020 sudah bagus,” ungkap Junaidi. Akses dari Km 38 menuju simpang Pelabuhan ITCI ini disebut untuk memuluskan jalur logistik dan material pembangunan IKN dari sisi Balikpapan dan Samarinda. Kapal-kapal besar yang terhalang Jembatan Pulau Balang pasti akan merapat ke Pelabuhan Kariangau.
“Clearance Jembatan Pulau Balang kan 28 meter, jadi kapal-kapal besar pasti tidak bisa lewat. Nanti sandarnya di Kariangau. Setelah itu, material dikirim melalui jalur darat menuju IKN,” bebernya.
Adapun kapal-kapal pengirim logistik dan material yang bisa melewati Jembatan Pulau Balang akan bersandar di Pelabuhan ITCI. Sementara pengiriman logistik dari arah Kalsel akan melalui Petung, PPU. Itu sebabnya, selain dari Km 38 menuju Pelabuhan ITCI, tahun depan BBPJN Kaltim akan melaksanakan preservasi jalan dari Petung ke Pelabuhan ITCI.
“Totalnya hampir 60 kilometer. Insyaallah tahun depan dikerjakan untuk memudahkan logistik dan material dari Kalsel,” sebutnya. Sebenarnya ada akses terdekat menuju kawasan IKN. Yakni melewati Jembatan Pulau Balang dari arah Kariangau, Balikpapan. Tepatnya di Sungai Tempadung, Balikpapan Utara. Disebut Junaidi, akses ini hanya sepanjang 40 kilometer.
“Sayangnya dari sisi Balikpapan (Jembatan Pulau Balang) belum tersambung. Kalau itu tersambung sebenarnya lebih dekat,” ujarnya.