KONDISI jalan menjadi fasilitas yang kerap dikeluhkan warga Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran. Bagaimana tidak, jalan banyak berlubang. Kemudian, jika hujan, jalan menjadi licin. Warga Jalan Delima, RT 1, Kelurahan Bukuan, malah sempat menanam pisang di badan jalan pada 2 Oktober, lengkap dengan pelang sindiran.
Sebulan setelah protes warga, beberapa ruas jalan utama kelurahan yang diresmikan sebagai kampung informasi dan teknologi pada 2017 itu, akhirnya diperbaiki. Pelang pengerjaan hingga alat berat sudah disediakan. Setidaknya ada tiga ruas jalan, yakni Jalan Delima, Jalan Pepaya, Jalan Sirsak, dan Jalan Durian dengan total panjang sekitar 1,2 kilometer.
Dikonfirmasi soal peningkatan badan jalan tersebut, Lurah Bukuan Suyoto mengatakan, pengejaran jalan tersebut segera dilakukan. Pihak kontraktor juga telah datang untuk melakukan penyemenan.
“Sudah ada (kontraktor). Pembangunan kan sebentar lagi. Bekisting itu sudah siap, sudah diturunkan, ada di rumah Pak RT 1 kemarin. Siap dicor (semenisasi), yang kemarin heboh (Jalan Delima) akhirnya dicor juga,” kata Suyoto.
Disinggung soal anggaran yang dibutuhkan dalam pengerjaan jalan utama di wilayahnya, Suyoto tidak mengetahui secara penuh. Hal itu lantaran tidak ada pemberitahuan terlebih dulu sebelum pengerjaan peningkatan badan jalan akan berlangsung.
“Itu nggak ada pemberitahuan ke kelurahan. Dari kontraktor dan PUPR juga nggak ada. Tapi itu (peningkatan jalan) bukan PL (penunjukan langsung). Biasanya kalau langsung gitu dari PUPR melalui musrenbang yang diusulkan," terangnya.
Pengerjaan tiga ruas jalan itu juga membuat warga harus menggunakan jalan alternatif. Selama pengerjaan, ketiga ruas jalan tersebut ditutup sementara dan tidak bisa dilalui. Warga yang hendak melintas diarahkan melalui jalur alternatif, yakni melalui Jalan Nakhoda dan Jalan Kopi atau Jalan Poros Sangasanga-Samarinda. (*/dad/kri/k8)