SAMARINDA–Langkah kaki Kristina (23) langsung berjalan cepat menuju pintu di sebelah bangsal sewaannya, setelah dia mendapatkan telepon dari Mussakir, kekasih Grista Delvi Tulak, Kamis (19/11) sekitar pukul 21.00 Wita. Pria yang sedang di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), itu mengabarkan kekasihnya sedang sakit. Dia meminta Kristina menengok keadaan perempuan 22 tahun itu.
Ketukan pintu bangsal di Jalan Flamboyan, RT 4, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, rupanya tak berbalas sahut dari penghuni. Khawatir lantaran sahutannya juga tak digubris sedikit pun oleh Grista, Kristina meminta bantuan Abdullah (44), pemilik bangsal.
Hal yang dilakukan Kristina kembali diulang oleh pemilik bangsal. Namun, masih tidak ada sahutan. Mereka kemudian memutuskan untuk mendobrak pintu. Saat terbuka, seketika Kristina berteriak histeris. Wajah Abdullah pucat. Rupanya Grista tengah tergantung di pintu kamarnya.
Dengan cepat Abdullah menahan tubuh perempuan beranak satu itu. Penghuni bangsal lain yang berdatangan juga ikut membantu menurunkan badan Kristina yang sedang tergantung dengan kain jarik. Dan, membawa janda cantik itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel Moeis (IA Moeis).
Sayang, setelah sekitar 30 menit tindakan medis dilakukan, nyawanya tidak bisa tertolong.
Aksi gantung diri perempuan beranak satu itu mencuri perhatian teman-temannya. Terlebih baru saja melakukan siaran langsung di akun Facebook miliknya. Penyelidikan tentang aksi nekat itu langsung dilakukan Polsek Sungai Kunjang. Ponsel Grista yang berada di kamarnya langsung diperiksa polisi.
“Ada percakapan gantung diri (Grista) di pesan WhatsApp dengan kekasihnya. Diketahui memang mereka sedang cekcok. Kekasihnya punya pasangan lain di Sulawesi,” jelas Kapolsek Sungai Kunjang Kompol Bambang Budianto, melalui Kanit Reskrim Iptu Purwanto.
“Setelah itu (bertengkar), baru pacarnya (Mussakir) minta tolong ke tetangganya (Kristina) untuk menengok, katanya sakit,” sambung Bambang.
Dari isi pesan singkat pasangan kekasih itu dipastikan Grista murni melakukan gantung diri. Selain itu, dari jasad yang diperiksa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain. “Kami hanya dapati bekas jeratan di lehernya. Tidak ada tanda kekerasan lain,” kuncinya. (*/dad/kri/k8)