Satgas Evaluasi Penanganan Covid-19, Ekonomi dan Kesehatan Tetap Prioritas

- Sabtu, 21 November 2020 | 13:04 WIB
Sejumlah evaluasi dilakukan satuan tugas (satgas) selama menangani Covid-19 di Paser. Salah satu yang jadi sorotan adalah peristiwa ribuan jamaah yang ingin mendengar ceramah Ustaz Das’ad Latif di Desa Jone, Tanah Grogot, Rabu (18/11) lalu.
Sejumlah evaluasi dilakukan satuan tugas (satgas) selama menangani Covid-19 di Paser. Salah satu yang jadi sorotan adalah peristiwa ribuan jamaah yang ingin mendengar ceramah Ustaz Das’ad Latif di Desa Jone, Tanah Grogot, Rabu (18/11) lalu.

TANA PASER–Sejumlah evaluasi dilakukan satuan tugas (satgas) selama menangani Covid-19 di Paser. Salah satu yang jadi sorotan adalah peristiwa ribuan jamaah yang ingin mendengar ceramah Ustaz Das’ad Latif di Desa Jone, Tanah Grogot, Rabu (18/11) lalu.

Menurut Wakil Bupati Paser Kaharuddin, akibat massa yang dibubarkan saat itu, masyarakat mempertanyakan mengapa untuk kegiatan keagamaan ditunda, sementara tempat hiburan masih dibuka.

“Maka perlu upaya lebih keras lagi agar kasus penyebaran Covid-19 bisa menurun. Meskipun kenyataannya, kasus terus meningkat dan Paser masih masuk zona merah,” kata Kaharuddin.

Sementara itu, Wakapolres Paser Kompol Boney Wahyu Wicaksono mengklarifikasi, saat kegiatan keagamaan yang mengumpulkan masa di Desa Jone, beberapa hari lalu. Satgas bukan membiarkan kegiatan keagamaannya, namun membubarkan pengumpulan massa.

"Semangat kita semua jangan sampai kendor. Apalagi seluruh instansi kini fokus tugas dan anggarannya diarahkan ke penanganan Covid-19," ujar Boney.

Dandim 0904/TNG Letkol Czi Widya Wijanarko mengatakan, seluruh pihak harus memiliki semangat yang sama dalam penanganan pandemi ini. Khususnya agar Paser bisa ke luar dari zona merah. "Masih ada 26 orang lagi dirawat. Semoga segera sembuh agar keluar dari zona merah," tutur Widya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Paser Yusuf Sumako mengatakan, arahan presiden untuk satgas sudah jelas. Selain penanganan kesehatan, juga pemulihan ekonomi. Sehingga potensi wisata, rumah makan, dan sejumlah kafe dan tempat hiburan di Paser tetap buka. Namun dengan menjaga standar protokol kesehatan.

"Jika ini ditutup, maka ekonomi akan macet dan akan menjadi gejolak lebih besar lagi. Kalau untuk tablig akbar memang sudah jelas, tidak diperbolehkan. Karena berpotensi mengumpulkan massa, sehingga rentan penularan,” kata Yusuf. (jib/ind/k8)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X